Imigrasi Tolak 126 WNA Masuk ke Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sebanyak 126 warga negara asing (WNA) ditolak untuk masuk ke Indonesia. Mereka datang dari berbagai pintuk masuk di sejumlah daerah di tanah air.

Plt Dirjen Imigrasi Jhoni Ginting menyampaikan, penolakan 126 WNA tersebut terkait pencegahan penyebaran virus corona.

Jhoni memerinci, penolakan 126 WNA dilakukan di kantor imigrasi kelas I Ngurah Rai sebanyak 89 orang, di kantor imigrasi kelas I Soekarno-Hatta 22 orang, kantor imigrasi kelas I Kualanamu 7 orang, kantor imigrasi kelas I Juanda 5 orang, kantor imigrasi kelas I Batam 1 orang, dan Pelabuhan Batam Center 2 orang.

Sebanyak 89 WNA yang ditolak di kantor imigrasi kelas I Ngurah Rai tersebut berasal dari berbagai negara. Penolakan itu meliputi 12 orang dari Rusia, 11 orang dari Amerika Serikat, 9 orang Ukraina, 7 orang dari Kazakstan, 6 WNA Kanada, 6 orang dari Brazil, 4 orang dari Inggris, 4 orang Kirgistan, 3 WNA dari Selandia Baru, 3 WNA dari Armenia, 2 orang dari Australia, 2 orang Maroko, 2 orang Spanyol, dan masing-masing satu orang dari Cina, Rumania, Ghana, Austria, Uzbekistan, Jerman, Prancis, India, Italia, Turki, Cile, Tajikistan, Peru, Swedia, Moldova, Malaysia, Mesir, dan Thailand.

Sementara itu, 22 WNA yang ditolak di kantor imigrasi kelas I Soekarno-Hatta berasal dari 7 orang Cina, 3 orang Malaysia, 2 WNA Irlandia, 2 orang Australia, dan masing-masing satu orang dari Malu, Jepang, Ghana, India, Thailand, Amerika Serikat, dan Yaman.

Di kantor imigrasi kelas I Kualanamu, sebanyak 7 WNA ditolak masuk yang berasal dari Cina lima orang, Korea Selatan satu orang, dan Italia 1 orang. Sementara itu, 5 orang yang ditolak di kantor imigrasi kelas I Juanda berasa dari Cina 3 orang, Singapura 1 orang, dan Inggris 1 orang.

“Di Batam, 1 dari Singapura dan Pelabuhan Batam Center 2 (orang), 1 Malaysia (dan) 1 Singapura,” ujar dia. Setelah ditolak masuk ke Indonesia, seluruh WNA itu pun langsung dideportasi ke negara asal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini