MATA INDONESIA, JAKARTA-Warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu dihebohkan dengan batu yang selalu menangis setiap malam bulan purnama 14 suro. Batu itu diyakini warga setempat berasal dari Putri Selangka.
Objek wisata Batu Menangis ini terletak di kawasan pemandian Suban Air Panas, Rejang Lebong, Bengkulu.
Menurut cerita, sang penjaga objek Batu Menangis, Robert Bastian, batu itu berasal dari legenda Putri Selangka yang meratapi nasibnya dengan duduk di batu tersebut.
Saat ini batu menangis itu menjadi obyek wisata dan selalu dijaga kelestariannya karena telah masuk dalam daftar salah satu cagar budaya.
Nah, soal suara tangisan Robert mengatakan selain kerap terdengar suara tangisan di tanggal 14 suro, ada juga yang mendengar tangisan terdengar setiap magrib tiba tapi batunya tidak mengeluarkan air seperti saat 14 Suro.
Menurut kisah sejarah mengenai Batu Menangis tersebut, konon ada sebuah Kerajaan Suku Rejang yang memiliki seorang putri cantik jelita, yaitu Putri Selangka.
Ia juga biasa disebut Putri Gemerincing karena kecantikannya. Suatu hari, Putri Selangka dijodohkan dengan Pangeran Gambir Melayang dari kerajaan lain. Akan tetapi, perjodohan ini ditentang oleh Putri Selangka.
Dan akhirnya, Putri Selangka lari dan menangis duduk di batu yang saat ini menjadi objek wisata Suban air panas. Di batu inilah menurut warga, Putri Selangka menangis meratapi nasibnya.
Dan setiap tanggal 14 Suro, di batu ini sering terdengar suara tangisan wanita. Bahkan, suara tersebut menurut warga masih terdengar hingga kini.