Hari Pertama Tarawih, Jemaah Padati Masjid Istiqlal

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerinduan warga untuk berjamaah salat tarawih terlihat di hari pertama malam bulan Ramadan. Nyaris semua masjid di seluruh Indonesia padat dengan jamaah, Sabtu malam 2 April 2022.

Berdasarkan pantauan tim Mata Indonesia News, di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Karawang, Indramayu dan Cirebon, rata-rata masjid penuh dengan jamaah.

Di Jakarta, Masjid Istiqlal, Jakarta padat saat pelaksanaan salat tarawih. Berdasarkan pantauan, pengelola Masjid Istiqlal menggelar karpet di lantai utama masjid.

“Lantai Utama Masjid Istiqlal harus steril, jadi disemprot (dengan disinfektan) secara berkala sebelum dan sesudah (ibadah berlangsung) agar bersih dari virus,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Istiqlal, Sabtu, 2 April 2022.

Pengurus masjid juga sudah tak menerapkan pembatasan jarak. Saf diatur rapat, namun jemaah tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti tak melepas masker saat beribadah.

Pada hari pertama ini, jemaah hanya memadati lantai utama. Sementara lantai dua hanya terisi sebagian.

Prokes saat memasuki area Masjid Istiqlal juga diterapkan ketat. Jemaah wajib melakukan scan barcode melalui aplikasi PeduliLindungi, serta dilakukan pengecekan suhu tubuh.

“Kami berupaya menghindari penumpukan, oleh karenanya pintu masuk, lokasi parkir, tempat penitipan sandal dan sebagainya diperhatikan, agar kerumunannya berkurang,” ujar Nasaruddin.

Nasaruddin mengimbau masyarakat memperhatikan kesehatannya sebelum beraktivitas di tempat terbuka. Yakni dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat berada di dalam area masjid.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, jangan datang ke tempat ramai khususnya Masjid Istiqlal (kalau merasa tidak fit), atau merasa belum divaksin,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini