Hadeh, Hari Libur Kualitas Udara Jakarta Tetap Tak Sehat untuk Manusia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kualitas udara Jakarta tetap dalam kondisi buruk, tak sehat untuk manusia, meski pada saat banyak aktivitas perkantoran dan bisnis libur, Sabtu 18 Juni 2022.

Berdasarkan data Air Quality Index (AQI) dari laman pemantau kualitas udara kota-kota besar dunia, Iqair, kualitas udara Jakarta pada Sabtu ini terburuk kedua di dunia.

Data yang dikeluarkan pada Sabtu, pukul 07.00 WIB angka indeks untuk Kota Jakarta adalah 173.

Iqair menyebutkan udara Jakarta pada Sabtu ini dalam kategori “tidak sehat” untuk semua orang.

Itu akibat udara ibu kota Indonesia tersebut terdapat konsentrasi PM2.5 sebanyak 98µg/m³.

Angka itu 19.6 kali di atas nilai panduan atau batas aman kualitas udara tahunan WHO.

Di tengah kondisi udara seperti itu warga Jakarta agar menghindari beraktivitas di luar rumah.

Jika terpaksa harus ke luar rumah harus memakai masker.

Dianjurkan menggunakan alat pemurni udara agar partikel itu tidak masuk dalam rumah.

Jenderal dan pintu rumah harus ditutup untuk menghindari menghirup polutan tersebut.

Partikel PM2.5 pada umumnya berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dan aktivitas pembakaran lainnya.

Kondisi lebih buruk lagi terjadi pada Jumat 17 Juni 2022 pagi, dengan angka AQI 166.

Kemarin konsentrasi PM2.5 di udara Jakarta 20 kali dari batas aman WHO.

Jika pada Jumat kemarin kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Johannesburg, Afrika Selatan, pada Sabtu ini yang terburuk adalah Riyad, Arab Saudi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini