Habib Jindan: Muslim Sejati, Anti Caci-Maki!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banyak orang mengaku muslim. Banyak pula orang yang mengaku mukmin. Namun, mereka tak menyadari bagaimana berperilaku sebagai umat Islam sesungguhnya.

Sering kali mereka masih melakukan hal-hal tercela dan jelas dilarang oleh Allah SWT. Salah satunya mencaci maki dengan mulutnya sendiri.

Sejatinya, umat Muslim sesungguhnya tidak akan melakukan hal tersebut. Seperti dilansir  akun YouTube Buyya Channel, Habib Jindan berpesan muslim sejati lebih baik dicaci dan dimaki daripada kita yang menghina.

“Lebih baik diganggu jangan mengganggu, lebih baik dimusuhi jangan memusuhi, lebih baik dicaci, dimaki, dihina, jangan mencaci, jangan memaki, jangan menghina,” kata Habib Jindan dalam tayangan di channel YouTube tersebut.

Beliau pun menjelaskan Rasulullah SAW juga pernah mengalami banyak gangguan dalam hidupnya dan melakukan syiar Islam.

Teror serta ancaman dihadapinya dan tidak pernah membalas satu pun perbuatan orang yang tak menyukainya.

“Beliau diganggu, tapi tidak menganggu, dan muslim yang sejati adalah yang tidak mengganggu orang lain,” ujar Habib Jindan.

Maka, jika mengaku sebagai umat Muslim sejati, berhentilah mencaci, memaki dan mengganggu orang lain. Karena sejatinya, mencaci dan memaki bukan ajaran Islam. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini