Gempa Kudus Dipicu Sesar Muria, Masyarakat Diminta Waspada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Gempa berkekuatan 3 magnitudo mengguncang wilayah Kudus, Jepara dan Demak, dini hari tadi, sekitar pukul 02.32 WIB, Sabtu 2 Mei 2020. Guncangan gempa dirasakan cukup kuat, sehingga membuat warga panik.

Gempa ini memiliki episenter yang terletak pada koordinat 6,80 LS dan 110,74 BT, tepatnya di darat pada jarak 11 km arah Barat Laut Kota Kudus Jawa Tengah pada kedalaman 10 km.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi di Kudus ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Muria (Muria Fault).

“Guncangan gempa ini dirasakan warga yang sedang tidak tidur di daerah Kudus, Jepara, Demak, dan sekitarnya dalam skala intensitas II-III MMI. Di daerah tersebut, guncangan gempa dirasakan seperti ada truk yang lewat,” ujarnya.

Belum ada laporan adanya kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.

Daryono menjelaskan, wilayah Muria dan sekitarnya secara tektonik cukup kompleks karena di wilayah ini terdapat beberapa sesar aktif, seperti Sesar Lasem, Sesar Muria, Sesar Naik Pati (Pati Thrust) dan Sesar Semarang.

Sesar Muria merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar 1 mm per tahun. Sesar Muria memiliki orientasi yang berarah Barat Daya-Timur Laut dengan jalur sesar yang melintasi Gunung Muria, dan diduga sesar ini menerus ke laut.

Sedangkan Sesar Lasem, merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut.

“Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah sebuah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa,” katanya.

Selain Sesar Lasem dan Sesar Muria, masih ada lagi sesar aktif lain yaitu Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi,

“Semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya. Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif. Sesar-sesar tersebut bertanggung jawab terhadap beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak pada masa lalu, di antaranya adalah gempa kuat yang mengguncang Lasem pada tahun 1847,” katanya.

Diketahui Gempa Pati berkekuatan M 6,8 pada tahun 1890 menyebabkan kerusakan luas sejauh dalam radius 500 km. Sesar Lasem juga pernah memicu terjadinya gempa di Kudus pada tahun 1877 dan Gempa Semarang pada tahun 1856,1958, 1959 dan 1966.

“Sehingga, dengan terjadinya gempa tadi pagi menjadi bukti bahwa Sesar Muria masih aktif, sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kecelakaan Bus di Ciater jadi Sorotan, Disdik Sleman Perketat Izin Study Tour Sekolah

Mata Indonesia, Sleman - Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman menetapkan aturan ketat bagi sekolah yang ingin melaksanakan kegiatan seperti study tour atau outing class. Setiap sekolah wajib mengajukan izin kepada Disdik Sleman sebelum melakukan kegiatan tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini