Alhamdulillah, Jumlah Gempa Menurun Sepanjang April 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sepanjang April 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadinya penurunan jumlah gempa tektonik di seluruh wilayan Indonesia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebut, pada April ini, gempat tektonik tercatat sebanyak 683 kali, sementara pada Maret lalu, jumlahnya mencapai 965 kali.

Ia menjelaskan, di April 2020 ini, gempa dengan magnitudo kecil (M5,0) mengalami kenaikan sebanyak 19 kali. Padahal, sebelumnya Maret 2020 hanya 16 kali.

Kemudian, jumlah gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama April 2020 terjadi 76 kali. Angka ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya Maret 2020 sebanyak 60 kali.

“Terkait adanya penurunan jumlah aktivitas gempa bumi selama bulan April 2020 merupakan hal biasa. Fenomena naik turun atau fluktuasi jumlah gempa bulanan adalah wajar,” kata Rahmat dalam keterangan tertulis, Jumat 1 Mei 2020.

Rahmat menyebut, ada satu kali gempa yang merusak terjadi pada April ini. Gempa tersebut terjadi di Tapanuli Selatan pada 30 April 2020 pukul 15.20.00 WIB, dengan kekuatan Magnitudo 5,1 kedalaman hiposenter 16 meter.

Akibat gempa tersebut, beberapa rumah rusak ringan di Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Rahmat juga mendata wilayah yang sangat aktif terjadi gempa selama April 2020, yakni Aceh-Nias-Mantawai, Lampung-Selat Sunda-Jawa Barat, Selatan Jawa Timur, Selatan Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sumba, Sulawesi Tengah-Gorontalo, Laut Maluku, Ambon dan Seram, Laut Banda, Alor, Wetar, Timor, Manokwari dan, Mamberamo-Jayapura.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini