Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor Berlaku 24 Jam Saat Nataru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Penerapan uji coba ganjil genap selama 24 penuh bakal dilakukan Satlantas Polres Bogor di ruas Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan dan lonjakan kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Kasatlantas Polres Bogor, AKP Dicky Anggi Pranata, telah menyiapkan pengamanan ekstra ketat dengan mendirikan 10 posko pemeriksaan di seluruh gerbang tol dan beberapa jalur alternatif menuju Puncak, Bogor.

Posko tersebut, nantinya juga menjadi tempat untuk pemeriksaan sertifikat vaksin Covid-19 dan aplikasi PeduliLindungi bagi pengendara dan penumpang kendaraan yang melakukan perjalanan.

“Jadi, sedang kita uji coba penyekatan dan pemeriksaan pelat nomor kendaraan (ganjil genap) selama 24 jam, untuk mencegah timbulnya kerumunan atau lonjakan kendaraan, khususnya di tempat-tempat wisata,” kata Dicky, dilansir laman resmi NTMCPolri.

Peraturan ganjil genap ini, akan diberlakukan sama dengan sebelumnya. Jadi, kendaraan yang bisa menuju Puncak, memang harus sesuai antara pelat nomot dan tanggalnya.

Namun, ada sedikit perubahan dalam pengawasan yaitu petugas akan memeriksa sertifikat vaksinasi covid-19 melalui aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu, 10 titik pemeriksaan menuju Puncak, Bogor ini akan ada di Cibanon, Rainbow Hills, Pasir Angin, Gate Tol Ciawi, Penutupan Arus Bendungan, Simpang Gadog, Sentul Utara dan Bellanova.

Kemudian dua titik jalur alternatif (jalan Ciawi, jalan pandan sari) atau biasa yang digunakan oleh kendaraan roda dua.

Dalam pemeriksaan ini setidaknya sebanyak 280 petugas gabungan disiagakan hingga 2 Januari 2022, terdiri dari Polri-TNI, Dishub Kabupaten Bogor, dan Satpol PP.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini