MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Mungkin Anda mengira selama pembatasan sosial dan karantina wilayah akibat pandemi Covid-19, banyak orang berdiam di rumah dan menghabiskan waktu dengan berhubungan seksual bersama pasangannya. Tapi, nyatanya tidak semua selalu seperti itu.
Di Inggris, selama pemberlakuan lockdown akibat pandemi, orang-orang berdiam di rumah, namun tak semuanya bisa melakukan hubungan seksual, karena banyak yang mengalami masalah disfungsi ereksi. Kasus ini meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.
Mengutip Daily Mail, Selasa 30 Juni, berdasarkan laporan dari riset Superdrug Online Doctor, disfungsi ereksi yang dialami warga Inggris tak lepas dari masalah konsumsi alkohol berlebih dan kelelahan.
Kemudian, riset juga menunjukkan, sejak Mei 2020 lalu, saat pandemi berada di puncak penyebaran, ada 13 persen peningkatan permintaan penanganan disfungsi ereksi, baik impotensi, ejakulasi dini, dan sejenisnya.
Parahnya, dari pengamatan di Google Trends, pencarian terkait masalah disfungsi seksual juga meroket dalam 12 bulan terakhir.
Dokter Zoe Williams dari Superdrug berkata, kondisi disfungsi ereksi ini bisa jadi tanda masalah medis lainnya, seperti hipertensi dan kolesterol.
“Semua faktor ini telah diperburuk dengan lockdown Covid-19 baru-baru ini,” kata dokter Williams.
Aneka obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi kemudian menjadi banyak diiklankan di Inggris.