Dorna Ancam Batalkan MotoGP Mandalika Andai Harus Karantina 14 Hari

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Promotor MotGP, Dorna Sports mengancam akan membatalkan balapan di Mandalika andai peraturan karantina 14 hari ditetapkan pada pembalap dan kru.

Dorna beralasan, pelaksanan MotoGP 2021 di Eropa dan Amerika berlangsung aman dan terkendali tanpa harus menjalani karantina.

“Jika diminta harus menjalani karantina selama 14 hari, sudah pasti kami menjawab tidak. Itu batasan kami,” ujar CEO Dorna Sports, Carmen Ezpeleta.

Dia mengatakan, pemerintah Indonesia boleh meminta syarat atau dokumen lain terkait Covid-19, selain karantina.

“Selebihnya mereka bisa meminta kami membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumen seperti balapan MotoGP 2021,” katanya.

Selama balapan MotoGP 2021, semua tuan rumah menerapkan sistem bubble atau gelembung sehingga tidak ada interaksi dengan orang luar.

“Dalam situasi seperti sekarang, kami tidak bisa meletakkan tangan di dalam api (kata kiasan). Melihat perkembangannya, skenario yang mungkin terjadi adalah melanjutkan sistem bubble, melakukan tes PCR atau menyediakan sertifikasi vaksinasi,” ungkapnya.

Balana MotoGP Mandalika akan digelar mulai 18 hingga 2022 Maret 2022. Presiden Joko Widodo sudah mengecek segala persiapan termasuk bandara dan sirkuit yang sebelumnya dipakai balapan World Superbike Championship.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini