Letusan Gunung di Tonga Lebih Kecil dari Krakatau, tapi Setara 1000 Bom Hiroshima

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apa meletus pada Sabtu 14 Januari 2022. Daya letusannya disebut setara dengan 1000 bom di Hiroshima.

Letusan gunung tersebut membuat negara yang berada di pasifik itu lumpuh. Jaringan komunikasi terputus akibat dari rusaknya pembangkit listrik. Hingga kini belum diketahui berapa korban jiwa dan luka-luka.

Dengan matinya listrik, maka internet pun tidak bisa diakses. Alhasil, sekitar 105 ribu penduduk hampir tak bisa dikontak. Abu vulkanik setebal dua centimeter menyelimuti Tonga.

Dua ilmuwan, Brian Schmidt dan Richard Arculus menggambarkan efek dahsyat erupsi gunung di Tonga tersebut. Mereka menyebut, erupsinya tak sedahsyat gunung Krakatau di 1883, tapi setar dengan ledakan 1000 bom di Hiroshima.

“Seluruh dunia menyaksikan ledakan luar biasa secara real-time dari generasi baru satelit cuaca resolusi tinggi, yang menunjukkan secara rinci kekuatan dan skalanya yang menghancurkan,” tulis kedua ilmuwan itu di The Sydney Morning Herald.

“Gelombang suara terlihat menyebar ke seluruh Pasifik dengan kecepatan 1.200 kilometer per jam. Mungkin tidak sebesar letusan Krakatau tahun 1883 yang terkenal di Indonesia, yang gelombang suaranya secara terukur mengelilingi dunia tujuh kali dengan instrumen hari itu, tetapi mungkin lebih besar daripada gunung berapi mana pun sejak Gunung Pinatubo di Filipina pada tahun 1991,” katanya.

“Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha’apai mungkin tidak menandingi Krakatau, tetapi energi ledakannya kemungkinan akan menjadi urutan bom nuklir terbesar yang pernah dibuat–setara dengan 1.000 bom Hiroshima,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini