Disdag Kota Jogja masih Cadangkan Jumlah LPG, Kebutuhan saat Idul Adha Tercukupi

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Jogja memastikan ketersediaan LPG yang mencukupi selama masa Idul Adha. Selain menjaga stok yang memadai, Pemkot juga berkomitmen untuk mempertahankan harga yang stabil di pasaran.

Veronica Ambar Ismuwardani, Kepala Disdag Kota Jogja, menyatakan bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan LPG bersubsidi agar tetap memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dari segala lapisan.

“Kami memperhatikan dengan seksama meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang hari raya Idul Adha. Berdasarkan pemantauan kami di lapangan, kami dapat memastikan bahwa dari 14 agen dan 800 pangkalan LGP di Kota Jogja, ketersediaan LPG tersebut akan mencukupi kebutuhan masyarakat selama 2 bulan ke depan, dan harganya tetap stabil,” ujar Ambar pada Rabu 21 Juni 2023.

Ambar menjelaskan bahwa sesuai dengan peraturan yang berlaku, 80 persen distribusi LPG bersubsidi dari agen harus langsung menuju konsumen. Sementara sisanya sebanyak 20 persen dikirim ke pangkalan atau pengecer.

“Ini kan untuk memastikan distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran dan menjaga ketersediaan barang serta stabilitas harga,” katanya.

Selain berperan dalam menjaga distribusi, ketersediaan, dan harga LPG bersubsidi, Ambar juga menegaskan bahwa pihaknya hadir untuk melindungi konsumen dan memastikan Harga Eceran Tertinggi (HET) tetap sesuai dengan aturan.

“Kami berharap agar agen juga memantau pangkalan atau pengecer, sehingga penjualan dilakukan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tidak mengambil keuntungan yang terlalu tinggi,” tambahnya.

Menjelang Idul Adha, dapat dipastikan permintaan LPG akan meningkat. Kota Jogja sendiri mendapat kuota LPG jenis 3 kilo sebesar 20.938 ton.

Di sisi lain pemerintah pusat juga mengalokasikan cadangan tabung LPG sebesar 1.398 ton untuk masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Ekonomi Nasional

Indonesia menempatkan swasembada pangan dan energi sebagai prioritas utama dalam strategi pembangunan nasional. Langkah ini bukan sekadar ambisi politik, melainkan kebutuhan mendesak untuk membangun fondasi kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan dukungan geografis yang strategis, Indonesia memiliki modal kuat untuk mewujudkan cita-cita besar ini. Dalam evaluasi enam bulan awal kepemimpinannya, Presiden Prabowo Subianto memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian luar biasa di sektor pangan dan energi nasional. Hasil produksi pangan telah berhasil melebihi proyeksi awal dengan capaian bersejarah berupa stok beras dan jagung terbesar yang pernah dimiliki Indonesia. Sementara itu, di sektor energi, peresmian operasional perdana sumur Forel dan Terubuk di wilayah Natuna berhasil menambah kapasitas produksi sebesar 20 ribubarrel minyak dan 60 juta standar kaki kubik gas harian. Prestasi ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas nyata untuk mencapai kemandirian di kedua sektorvital tersebut. Konsep swasembada yang sesungguhnya tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhandomestik semata. Seperti yang ditegaskan ekonom INDEF Muhammad Rizal Taufikurahman, swasembada berarti kemampuan memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus menghasilkan surplus untuk ekspor. Definisi ini menempatkan Indonesia tidakhanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan eksportir yang mampuberkontribusi pada pasokan global. Sektor pertanian telah membuktikan perannya sebagai tulang punggung ekonominasional. Sektor ini menjadi penyangga stabilitas sosial ekonomi masyarakat. Kontribusinya terhadap PDB menunjukkan bahwa investasi pada sektor ini akanmemberikan dampak berganda yang signifikan. Ketika produktivitas pertanianmeningkat, efeknya akan merambat ke sektor-sektor lain, menciptakan ekosistemekonomi yang lebih kuat dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini