Disdag Gunungkidul Perketat Pengawasan Distribusi Gas 3 KG

Baca Juga

Mata Indonesia, Gunungkidul – Gunungkidul mendapat tambahan kuota gas LPG 3 kilogram atau gas melon sebanyak 5,73 juta tabung di penghujung September ini.

Dapat tambahan kuota tersebut, Pemkab Gunungkidul melalui Disdag Gunungkidul memastikan bahwa stok dan ketersediaan gas sangat tercukupi. Termasuk juga bakal dilakukan pengawasan ketat untuk distribusinya.

“Pada Agustus kemarin realisasi penyaluran gas subsidi mencapai sekitar 4 jutaan tabung. Stok di pasaran saat ini juga masih ada,” terang Sub Koordinator Pengawasan dan Pengendalian, Disdag Gunungkidul, Rindang Arifian Setiyaningsih, Rabu 4 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Ningsih memastikan bahwa kelangkaan tabung gas termasuk distribusi yang dilakukan Pemkab belum ada kendala.

Kendati demikian menurut Ningsih tetap ada pengawasan selama distribusi gas melon dilakukan oleh distributor kepada pembeli. Hal itu untuk memastikan penyaluran gas subsidi ini tepat sasaran.

“Kita pantau betul secara rutin di lapangan. Selain itu pemantauan yang kami lakukan juga masih lancar pengirimannya,” ujar dia.

Hingga kini Harga Eceran Tertinggi (HET) satu tabung gas 3 kilo adalah Rp15.500 ribu. Ningsih juga mengaku bahwa dari pedagang meminta agar jumlah itu bisa dinaikkan.

“Ada usulan HET mencapai Ro18 ribu per tabung. Tapi sampai saat ini belum ada keputusan untuk disetujui atau tidak,” katanya.

Permintaan menaikkan HET sendiri bukan tanpa alasan. Pelaku usaha yang menjual tabung 3 kilo menyebut tak ada perubahan harga selama beberapa tahun belakangan.

Hal itu berimbas juga dengan nilai ekonomi dan margin keuntungan penjual di pangkalan yang terus menurun, menyusul beberapa bahan pokok termasuk komoditas lain mengalami kenaikan harga.

“Untungnya kalau mau dihitung-hitung hanya Rp500 saja per tabung. Dari sisi bisnis sudah enggak prospek. Maka kami minta ada kenaikan, apalagi subsidi yang diberikan sangat banyak,” ungkap Koordinator Paguyuban Agen LPG Gunungkidul, Kristanto Subekti.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini