Deddy Corbuzier yang Selalu Fit Hampir Meninggal Karena Covid-19, Begini Penjelasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lebih dari dua minggu tidak membuat podcast, pesohor Deddy Corbuzier ternyata hampir meninggal dunia karena Covid-19, padahal dia sudah menerapkan pola hidup sehat agar tidak mengalami sakit akibat virus tersebut.

Pernyataan itu diungkapkannya di podcast perdananya usai sembuh dari Covid-19 yang hampir merenggut nyawanya tersebut, Minggu 22 Agustus 2021.

Pada edisi itu, Deddy menghadirkan dokter yang menyelamatkannya dari kematian dan menjelaskan kepadanya mengapa orang yang sangat sehat dan fit bisa hampir meninggal dunia akibat Covid-19.

Lelaki bernama dr. Gunawan tersebut mengungkapkan kepada Deddy bahwa yang terjadi pada orang sehat saat terinfeksi Covid-19 bisa jadi karena repons imun yang berlebihan sehingga tidak mampu menghalau virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19.

“Beberapa teori mengatakan orang yang sehat repons imunnya berlebihan. Jadi sel darah putih mengenali virusnya kemudian memakannya. Saat memakan virus itu sulit dibunuh sehingga sel darah putih itu bunuh diri lalu pecah sehingga memicu peradangan yang hebat,” ujar Gunawan pada podcast tersebut.

Menurut Gunawan, dalam kasus Covid-19 seorang dokter tidak bisa menyamaratakan pengobatan kepada semua pasiennya.

Dia mengingatkan bahwa respons imun setiap orang berbeda-beda terhadap Virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 tersebut.

Meski begitu kondisi tubuh yang fit dan terbiasa olahraga akan membuat paru-paru orang itu membesar dan mampu menampung oksigen yang banyak.

Sehingga meski dalam kondisi peradagangan hebat dengan suhu tubuh 40 derajat celcius, saturasi oksigen Deddy Corbuzier masih sangat baik di sekitar 97 persen.

Kondisi tubuh yang fit juga membantunya mempercepat menurunkan panas akibat peradangan dengan catatan segera dihentikan.

Deddy terinfeksi Covid-19 karena membantu satu keluarga yang juga terinfeksi. Dia memutuskan melakukan aksi mulia itu karena berfikir tubuhnya yang fit dan rajin olahraga tidak mungkin terkena penyakit mematikan tersebut.

Dia di ambang meninggal dunia setelah mengalami dua kali peradangan dan yang kedua jauh lebih hebat serta membuat Gunawan sebagai dokter penanggungjawabnya memberi tahu bahwa tubuhnya akan mengalami badai sitokin.

Dalam Covid-19 badai itu membawa manusia berada dalam situasi hidup dan mati. Jika setelahnya membaik berarti tetap hidup, tetapi jika tak kunjung membaik setelah badai dipastikan tidak selamat.

Kini Deddy menyadari bahwa berhati-hati dan tidak sombong karena sehat sangat penting agar kita tidak terinfeksi Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hujan Deras Ancam Kulon Progo, Polres dan BPBD Siapkan Langkah Antisipasi Bencana

Mata Indonesia, Kulon Progo - Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat selama musim penghujan, Polres Kulon Progo mengambil langkah proaktif dengan membangun posko siaga bencana serta menyiagakan personel di sejumlah titik rawan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini