MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah banyak diumumkan bahwa Piala Dunia 2022 akan menghadirkan pemandangan baru yaitu menggunakan jasa wasit perempuan.
Laman ini, pada Mei lalu pernah menulis profil tiga wasit perempuan yang bakal memimpin pertandingan di Qatar nanti.
Ternyata bukan hanya tiga perempuan cantik yang akan menghiasi pertandingan Piala Dunia tersebut, melainkan enam perempuan.
Selain tiga yang sudah pernah diulas terdahulu, tiga perempuan lainnya yang juga tidak kalah cantik.
Namun, tidak akan bertugas sebagai wasit melainkan asisten wasit.
Berikut profil ketiga asisten wasit perempuan di Piala Dunia Qatar nanti;
- Neuza Back
Perempuan kelahiran Santa Catarina, Brasil pernah menjadi sasaran komentar seksis fans Botafago saat melawan Vasco pada Turnamen Carioca di Brasil.
Dia juga pernah menjadi wasit pada final Turnamen Paulistao 2020 di Sao Paulo antara Corinthians melawan Palmeiras.
Meski mendapat komentar seksis, komunitas Paulista Union football (FPF), mengeluarkan memorandum untuk membela Neuza Back.
- Kathryn Nesbitt
Mungkin tidak pernah ada yang menyangka perempuan jangkung itu memiliki dua dunia yang berbeda.
Dunia pertamanya adalah sepakbola dengan debut pertamanya di Major League Soccer (MLS) atau turnamen sepakbola pria di Amerika Serikat saat Columbus Crew melawan Seattle Sounders.
Kecintaannya pada sepakbola sudah dimulai sejak kecil dan mendapat pekerjaan yang berkaitan dengan olahraga tersebut.
Sementara dunianya yang lain adalah Kathryn sesungguhnya seorang profesor kimia analitik di Universitas Towson, Baltimore.
Kathryn merasa dunianya sebagai profesor kimia analitik sangat membantunya saat menjalankan tugas sebagai wasit dalam sepakbola.
Namun, hal itu sangat sulit dimengerti bagi orang awam.
- Karen Diaz Medina
Cerita Diaz Medina berbeda lagi. Dia menekuni profesi wasit sepakbola secara tidak sengaja.
Menurut penuturannya, peristiwa yang mengubah dunianya dari pekerja kedai kopi itu berawal dari wasit pada suatu liga berhalangan hadir.
Panitia pun menawari Medina menggantikannya dan langsung disanggupinya karena selesai melakukan pekerjaan itu dia dibayar.
Ternyata Medina sangat menikmati pekerjaan tersebut dan panitia sepakbola itu lebih sering lagi memanfaatkan tenaganya sampai perempuan tersebut bisa membayar uang kuliahnya.
Medina mengaku sangat menikmati saat menjalani profesi sebagai wasit sepakbola karena setiap hari menghadapi tantangan baru.
“Ini adalah pengalaman fantastis yang melibatkan semua indra Anda di setiap permainan,” kata Medina.