MATA INDONESIA, JAKARTA-Wabah virus corona berdampak sistemik pada bisnis pariwisata di dunia dan bisnis maskapai penerbangan dunia. Tercatat imbas virus mematikan ini, pihak maskapai kehilangan pendapatan hingga 4-5 miliar US dolar atau sekitar Rp 70 triliun.
Hal tersebut disampaikan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO). Lembaga di bawah PBB ini melaporkan, ada 70 maskapai penerbangan di seluruh dunia yang membatalkan penerbangan dari dan menuju Cina.
“Estimasi sementara menunjukkan, ada pengurangan hampir 20 juta penumpang yang terjadi,” tulis AFP Jumat 14 Februari 2020. Potensi kerugian dari kondisi ini mencapai hingga 5 miliar US dolar.
Virus corona, dari sumber ksp.go.id, per Jumat pagi telah menewaskan 1,489 orang dan menginfeksi 64.600 orang di Cina. Sementara di luar Cina, ada sekitar 600 kasus virus tersebut, yang terjadi di 30 lokasi.
Maskapai Jepang sepertinya yang akan terhantam paling keras dari berkurangnya jumlah penumpang dari Cina pada kuartal I-2020 ini. Negara tersebut bisa kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata1,29 miliar US dolar atau sekitar Rp 18 triliun. Thailand juga bakal kehilangan pendapatan sektor pariwisata 1,15 miliar US dolar atau sekitar Rp 16 triliun.
Menurut ICAO, virus corona bernama COVID-19 ini bakal menghantam industri maskapai penerbangan lebih keras dibandingkan penyebaran SARS pada 2002-2003.