Bertambah, Korban Meninggal Dunia Gempa Pasaman Barat Jadi 11 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, SUMBAR-Korban meninggal dunia akibat gempa yang melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kembali ditemukan tim gabungan pada Minggu 27 Februari 2022.

Penemuan ini menjadikan jumlah total korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang pada Jumat 25 Februari 2022 itu menjadi 11 orang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, 11 korban jiwa itu ditemukan di dua wilayah yakni Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Pasaman. Lima korban jiwa ditemukan di Pasaman Barat, sementara enam orang di Kabupaten Pasaman.

BNPB juga mencatat, terdapat korban luka berat sebanyak 42 orang, luka ringan 346 orang, hilang empat orang, dan sekitar 13 ribu warga terpaksa mengungsi akibat gempa Sumbar.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memerintahkan supaya tim gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan pertolongan terhadap empat orang yang masih dinyatakan hilang di Kabupaten Pasaman.

Suharyanto juga meminta agar pemenuhan hak dan kebutuhan para pengungsi menjadi prioritas.

“Fokus utama penanganan yaitu pencarian 4 orang hilang, pendataan kerusakan dan yang terpenting memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi,” katanya.

Gempa bumi yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan.

Adapun tiga unit fasilitas pendidikan rusak berat, dua rumah ibadah rusak, satu bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.

Selain itu, Bukit Lintang Nagari dilaporkan mengalami longsor dan upaya pembersihan material dan pencarian serta pertolongan menjadi fokus utama yang dilakukan tim gabungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini