Bencana Alam masih Mengancam Yogyakarta, BPBD Bantul Ingatkan Ini …

Baca Juga

Mata Indonesia, Yogyakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah merilis prakiraan awal musim kemarau yang menyebut adanya perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya. Kemarau tahun 2023 memiliki potensi hujan yang lebih rendah daripada 2020-2022, sehingga kemarau akan lebih kering dan berdampak lingkungan.

Namun, jelang musim kemarau tetap diwaspadai musim pancaroba yang dapat menerpa sejumlah wilayah dan salah satunya adalah Bantul, DIY.

“Nah, pada kondisi tersebut, tentu harus mulai meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ujar Manajer Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah dihubungi Rabu 8 Februari 2023.

Dijelaskan, dalam musim pancaroba, terjadi potensi hujan lebat tinggi dan mendadak dengan durasi singkat. Hujan dapat disertai petir dan angin.

“Maka harus sudah mulai persiapan mitigasi, terhadap potensi bahaya di musim kemarau,” katanya.

Lebih lanjut, BPBD Bantul selalu mendapat peringatan, tiap ada potensi ancaman bencana tertentu.

Peringatan tersebut berasal dari BMKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Selanjutnya, BPBD akan menindaklanjuti peringatan untuk disebarkan pada masyarakat.

“Sudah menjadi tugas pokok dan fungsi BPBD untuk menanggulangi bencana bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Search and Rescue (SAR) DIY Distrik Bantul, Bondan Supriyanto mengaku mulai menentukan titik rawan bencana alam.

Dia melakukan pemantauan titik rawan banjir di Bantul, yaitu di Kapanewon Imogiri dan Kretek. Petugas juga memantau titik rawan longsor yang berada di Piyungan, Wonolelo, dan jalan Mangunan.

Sedangkan Koordinator Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jogoboyo Banguntapan, Rudi Priyanto mengatakan melakukan pemantauan terhadap daerah bantaran sungai rawan longsor dan banjir.

Patroli juga dilakukan untuk pemetaan pohon rawan roboh dan mengganggu jaringan listrik.

“Giat kami sementara ini pengondisian wilayah Desa Banguntapan, karena kami lembaga milik desa,” ujarnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini