MATA INDONESIA, JAKARTA-Titik terang mengenai jatuhnya pesawat China Eastern Airlines akhirnya terungkap. Hal itu berdasarkan pengakuan dari saksi di lapangan.
Seorang penduduk desa, Chen Weihao sedang bekerja di sebuah peternakan ketika dia melihat pesawat itu menukik.
“Pesawat tampak utuh ketika menukik. Dalam hitungan detik, jatuh,” kata Chen, menambahkan bahwa lokasi kecelakaan adalah celah di gunung di mana tidak ada penduduk yang tinggal.
Api dari kecelakaan itu telah padam dan operasi penyelamatan sedang berlangsung, kata Chen Jie, seorang pejabat dari departemen manajemen darurat regional.
Pemadam kebakaran Wuzhou telah mengirim 117 petugas pemadam kebakaran dengan 23 truk pemadam kebakaran ke lokasi. Lebih lanjut 538 petugas pemadam kebakaran dari bagian lain Guangxi telah dikirim untuk bergabung dengan upaya penyelamatan, kata departemen pemadam kebakaran regional di akun Weibo-nya.
Provinsi tetangga, Guangdong, telah mengirimkan 505 petugas pemadam kebakaran dan 97 kendaraan untuk membantu operasi penyelamatan, dengan kelompok pertama sudah berada di lokasi.
“Ada beberapa puing pesawat di celah di gunung itu,” kata seorang petugas penyelamat di lokasi kecelakaan kepada Xinhua. “Ada potongan sayap, salah satunya sekitar 2 atau 3 meter. Ada puing-puing lainnya, mungkin ada potongan pakaian.”
Penduduk desa Shi Fuxiong mengatakan dia melihat lubang besar di lokasi kecelakaan dan pohon-pohon di sekitarnya dalam jarak puluhan meter telah rata.
“Ada banyak puing-puing kecil dari pesawat dan bagasi, tetapi tidak ada puing-puing besar,” katanya.
Selain itu, petugas juga berhasil menemukan barang-barang penumpang dari pesawat China Eastern Airlines yang jatuh pada Senin 21 Maret 2022. Pesawat itu jatuh di area pegunungan di Guangxi.
Barang yang ditemukan ada berupa dompet serta tanda pengenal di area kecelakaan pesawat.
Petugas juga secara detail memfoto berbagai titik di area kecelakaan pesawat China Eastern Airlines. Jatuhnya pesawat turut memicu kebakaran di hutan.