Sekutu Setia, Belarusia Izinkan Rusia Tempatkan Nuklirnya

Baca Juga

MATA INDONESIA, BRUSSEL – Pejabat NATO megungkapkan bahwa Belarusia mengizinkan sekutunya, Rusia menggunakan wilayahnya untuk pangkalan militer. Lebih lanjut, membiarkan Rusia menempatkan senjata nuklir di Belarusia.

Sebagaimana diketahui, Minsk yang dipimimpin oleh Presiden Alexander Lukashenko merupakan salah satu negara yang mendukung Rusia menginvasi Ukraina, lainnya adalah Chechnya, Eritrea, Suriah, dan Korea Utara.

“Pemerintah Belarusia sedang mempersiapkan lingkungan untuk membenarkan serangan Belarusia terhadap Ukraina dan penyebaran senjata nuklir Rusia di Belarusia,” kata pejabat senior intelijen NATO, melansir Times of Israel, Selasa, 22 Maret 2022.

Pejabat NATO itu menambahkan bahwa menempatkan senjata nuklir di Belarusia belum tentu terealisasi dalam waktu dekat. Akan tetapi, jalan menuju langkah seperti itu sudah diaspal.

“Saya tidak memberi tahu Anda bahwa mereka akan menempatkan nuklir di sana besok. Maksud saya adalah mereka telah mengambil langkah-langkah politik untuk sekarang dapat menerima senjata nuklir jika keputusan seperti itu dibuat,” ucapnya.

Pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu menambahkan bahwa Rusia sejatinya tidak mendapatkan apa pun dalam dua pekan terakhir. Meski begitu, ia menyakini Presiden Putin tidak akan mundur.

“Kenyataannya adalah tidak ada pihak yang memiliki keunggulan atas yang lain. Jadi apa yang terjadi ketika Anda memiliki dua kekuatan ini kemudian saling bergesekan dengan cara ini?” ucapnya.

“Korban jiwa dan kerusakan akan cukup parah. Tidak ada pihak di sini yang bisa menang. Tidak ada pihak yang akan menyerah,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini