Antisipasi Virus Corona, Cina Tutup Fasilitas Transportasi Umum di 10 Kota

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Setidaknya transportasi umum di 10 kota sekitar wilayah tempat wabah virus corona mematikan ditutup. Kebijakan tersebut tentu mempengaruhi pergerakan sekitar 26 juta orang menjelang Tahun Baru Imlek akhir pekan ini.

Huangshi, dengan populasi 2,4 juta, menjadi salah satu kota terbaru di provinsi Hubei untuk menutup rute transportasi pada Jumat 24 Januari 2020 termasuk menutup terminal feri dan jembatan di atas Sungai Yangtze, serta menangguhkan transportasi umum.

Tak hanya itu, bus penumpang jarak jauh, pelatih wisata dan transportasi umum dihentikan di Qianjiang, sebuah kota di Hubei tengah dengan populasi hampir 1 juta orang.

Pihak berwenang mengatakan langkah-langkah itu dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus corona baru, yang kini telah menginfeksi lebih dari 800 orang.

Virus, yang berawal di Kota Wuhan, telah menyebar ke kota-kota besar lainnya termasuk Beijing, Shanghai dan Hong Kong. Bahkan kini, kasus tersebut telah dikonfirmasi di Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam dan Amerika Serikat.

Sementara itu, di Kota Zhijiang, semua tempat umum telah ditutup kecuali rumah sakit, supermarket, pasar petani, pompa bensin dan toko obat. Kota Huanggang, sebuah kota berpenduduk 7,5 juta orang, juga telah dibekukan dan warga diberitahu untuk tidak meninggalkan kota itu sementara kota Ezhou juga menutup stasiun kereta.

Kota-kota lain dengan pembatasan perjalanan termasuk Xiantao, sebuah kota berpenduduk 1,5 juta, dan Chibi, yang memiliki sekitar 500.000 orang, akan menutup pintu masuk stasiun tol dan menghentikan rute transportasi.

Sama seperti lainnya, bus di kota Xianning turut menangguhkan layanan. Otoritas provinsi Hubei mengatakan mereka membatalkan pertunjukan budaya dan tempat-tempat budaya publik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini