Mata Indonesia, Yogyakarta – Operasi Keselamatan Progo-2024 yang digelar oleh Polda DIY selama 14 hari telah berakhir pada 17 Maret 2024 lalu.
Selama pelaksanaan operasi, para personel yang terlibat telah melakukan berbagai upaya mulai dari preemtif, preventif hingga melakukan teguran dan penegakkan hukum terhadap masyarakat pengguna kendaraan.
Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, S.I.K., M.H. menerangkan sejumlah tren data yang terjadi selama 14 hari pelaksanaan Ops Keselamatan Progo-2024 terutama tren kecelakaan yang menurun.
“Dari laporan personel yang terlibat, selama 14 hari pelaksanaan operasi patut disyukuri karena tidak ada kejadian yang fatal dan menonjol. Tren kecelakaan juga mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Di Tahun 2023 tren kecelakaan terjadi sebanyak 251 kasus, sementara Tahun 2024 turun 11 kejadian menjadi 240 kasus”, ungkap Nugroho.
Nugroho menambahkan bahwa dibalik angka kecelakaan yang menurun, ada angka penilangan dan pelanggar yang mengalami kenaikan.
“Angka penilangan sendiri ditahun lalu sebanyak 2.111 tilang, tahun ini naik menjadi 6.718 tilang. Jumlah pelanggar juga mengalami kenaikan dimana tahun lalu dengan jumlah 24.207 pelanggar sedangkan tahun ini naik menjadi 26. 605”, imbuhnya.
Mengacu dari data tersebut, Nugroho mengatakan bahwa penindakan yang dilakukan oleh Kepolisian dilakukan dengan tujuan untuk menertibkan masyarakat guna terwujudnya keselamatan dalam berkendara.
“Penindakan yang dilakukan oleh kami jelas untuk menertibkan masyarakat pengguna jalan. Terwujudnya ketertiban dan keselamatan berkendara adalah prioritas utama. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat tentunya memahami hal tersebut dengan selalu mengikuti peraturan yang ada”, ucap Nugroho.