MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan melanjutkan penguatan pada Selasa, 27 Oktober 2020. Kemarin, rupiah berhasil ditutup di level Rp 14.650 per dolar AS atau menguat tipis 0,07 persen.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira pun memperkirakan laju mata uang garuda hari ini akan berkisar dari Rp 14.550 – Rp 14.640 per dolar AS.
Ia mengatakan, penguatan rupiah akan dibayangi oleh masih akan turunnya aksi jual investor asing. Sebagai gambaran, pada sesi perdagangan kemarin, asing membukukan net buy atau beli bersih sebesar Rp 127 miliar.
Selain itu, rupiah akan dipengaruhi oleh indikasi adanya fase pemulihan ekonomi global secara bertahap. Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbaikan data PMI di Cina dan negara lain.
“Demand di Cina untuk kebutuhan industri pun mulai bangkit,” katanya, Senin 26 Oktober 2020, melansir Kontan.co.id.
Kemudian, laju mata uang garuda juga akan dibayangi oleh sikap pelaku pasar yang masih mewaspadai internal politik AS jelang pemilihan presiden November mendatang.
“Masalah alotnya pembahasan stimulus di AS yang nilainya mencapai 2 triliun dolar AS menjadikan investor menghindar pasar AS untuk sementara waktu,” ujarnya.