MATA INDONESIA, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan 8 poin penting yang harus diperhatikan umat Islam sedunia menjelang bulan suci Ramadan, yang masih dibayangi pandemi Covid-19.
Mengutip Gulf News, Minggu 19 April 2020, poin-poin yang tertuang dalam pedoman ini bertujuan untuk memastikan keamanan seluruh Muslim, tanpa membahayakan kesehatan mereka dan orang lain.
Terutama, WHO mengimbau agar tetap menerapkan physical distancing atau jarak fisik, dan tidak membuat kerumunan. Berikut 8 poin penting dari WHO menjelang Ramadan:
1. Mengingatkan Pshysical Distancing
Setiap orang minimal menjaga jarak sejauh satu meter dengan orang lain di sekitarnya.
2. Menjaga Kebersihan
Umat Islam melakukan wudhu sebelum salat, menurut WHO ini dapat membantu menjaga kebersihan dan kesehatan. Selain itu, umat Muslim diingatkan agar rajin cuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya.
3. Aktivitas Fisik
WHO menyarankan agar aktivitas fisik dilakukan di rumah saja, sebagai ganti kegiatan di luar ruangan.
4. Puasa untuk Pasien Covid-19
Pasien Covid-19 dapat mempertimbangkan ibadah puasa mereka dengan berkonsultasi kepada dokter. Begitu pula mereka yang sedang sakit karena penyakit lain.
5. Nutrisi Tubuh
Memilih nutrisi yang tepat sangat penting selama bulan Ramadhan. Orang harus makan berbagai makanan segar setiap hari. Selain itu, perbanyaklah minum air agar tidak dehidrasi.
6. Hindari Rokok
Perokok berat atau orang yang kemampuan paru-parunya telah berkurang sangat berisiko terkena penyakit Covid-19.
7. Promosi Kesehatan
Sangat penting meyakinkan orang-orang mereka masih bisa berdoa, berbagi, dan peduli dari jarak yang aman. Mereka bisa memastikan keluarga, teman, dan orang-orang dekat masih dapat berkomunikasi dalam jarak fisik yang aman.
8. Tidak Melakukan Kekerasan
Dalam penerapan pembatasan berkumpul dan pembatasan aktivitas di luar ruangan dan ruang publik, biasanya peristiwa kekerasan dalam rumah tangga, khususnya terhadap perempuan, anak-anak, dan orang-orang yang terpinggirkan, cenderung meningkat. Pihak berwenang dan pemimpin agama dapat secara aktif berbicara menentang kekerasan tersebut.