MATA INDONESIA, JAKARTA-Ribuan bencana alam terjadi sepanjang tahun pada November 2021. Dari data yang diterima, oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat sepanjang tahun 2021 hingga 8 November, terdapat 1.877 bencana alam yang terjadi di Jawa Barat.
Rinciannya, bencana longsor sebanyak 1.034, angin puting beliung dengan jumlah 525 dan banjir terjadi 251 kali. Lalu, gelombang pasang di laut terjadi 6 kali.
Dari jumlah bencana yang terjadi, terdapat 795.670 jiwa yang terdampak. 60 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan bangunan yang rusak ringan hingga berat sebanyak 228.296 unit.
Jawa Barat mengalami cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang. Sudah ada beberapa kejadian longsor dan banjir yang mengiringinya. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun menetapkan siaga satu bencana.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dani Ramdani mengaku sudah melakukan pengawasan dan merumuskan langkah antisipasi di daerah rawan bencana. Dalam catatannya, daerah yang rawan adalah Garut, Cianjur, Sukabumi dan Bogor. Kemudian, Cirebon, Karawang dan Indramayu.
“Tercatat ada 57 titik bencana di seluruh Jabar seperti banjir, longsor hingga puting beliung. Sejak status siaga satu, kami mengaaktivasi posko siaga darurat 1×24 jam 7 hari dalam seminggu,” katanya.
“Kami menyiapkan alat-alat penanganan di lokasi rawan bencana. Seperti di Cianjur, alat berat sudah disiapkan di lokasi dekat dengan area rawan bencana,” katanya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik mengaku sudah mengidentifikasi titik rawan banjir. Ia mencontohkan, pengendalian di Sungai Citarum, sudah beroperasi Terowongan Nanjung, Floodway Cisangkuy. Proyek kolam retensi masih dalam pengerjaan.
Di wilayah Sungai lain, seperti Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, pmerintah pusat sedang menuntaskan pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi. Di Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah pusat sedang membangun Bendungan Leuwikeris.