Zodiak Karier 2 November 2021: Aquarius Jangan Ragu, Leo Super Sibuk

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sudah siapkah Kamu menjalani hari ini? Tak ada salahnya untuk membaca ramalan zodiak hari ini, 2 November 2021.

Mungkin aja hal-hal tak terduga yang bakal terjadi bisa Kamu antisipasi. Atau, ramalan tersebut juga bisa jadi pedoman kamu untuk menjalani hari ini.

Yuk langsung aja dilihat ramalan zodiak harian Kamu:

  1. Cancer

Hari yang tak cukup baik untuk Cancer. Usaha yang kamu dirikan selama ini mengalami penurunan yang cukup serius.

Kamu tak disarankan untuk panik. Namun, kreativitas dan kecerdikan otak sangat dibutuhkan di kondisi seperti ini.

2. Leo 

Duh, hari ini Leo bakal jadi orang yang super sibuk. Ada banyak pekerjaan menumpuk yang harus kamu selesaikan hari ini juga.

Untuk itu, waktu luang adalah hal yang diidam-idamkan Leo saat ini. Tenang, ada kesempatan untuk mengambil cuti kok.

3. Scorpio

Hari ini akan menjadi waktu yang panjang untuk Scorpio. Ada peluang karier yang menjanjikan dan membuat kamu berpikir keras.

Kenyamanan di tempat kerja sudah kamu dapatkan. Pikirkan dengan bijak terlebih dahulu tawaran yang kamu dapatkan.

4. Aquarius

Kamu sedang berpikir keras antara hobi dan usaha. Sepertinya, kamu akan membuat sebuah bisnis baru berdasarkan kegiatan yang kamu sukai.

Jangan ragu untuk memulai. Coba ceritakan pada teman atau keluarga mengenai keputusan yang akan kamu ambil.

5. Sagitarius

Akan ada hal-hal sulit yang kamu rasakan. Jangan diambil pusing, hal itu merupakan bagian dari ujian sebelum kamu naik jabatan.

Cobalah berpikir lebih positif. Hal-hal yang menghibur bisa membantu membangkitkan suasana hati kamu yang sedih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia

Sistem Kontrak Kerja jadi Masalah Generasi Muda, GMNI Singgung Keadilan Ketenagakerjaan di Indonesia Kondisi ketenagakerjaan saat ini menghadirkan berbagai tantangan signifikan yang berdampak pada kesejahteraan pekerja, terutama dalam menghadapi ketidakpastian kerja dan fenomena fleksibilitas yang eksploitatif atau dikenal sebagai flexploitation. Sistem kontrak sementara kerap menjadi salah satu akar permasalahan, karena tidak menjamin kesinambungan pekerjaan. Situasi ini semakin diperburuk oleh rendahnya tingkat upah, yang sering berada di bawah standar kehidupan layak, serta minimnya kenaikan gaji yang menambah beban para pekerja. Selain itu, kurangnya perlindungan sosial, seperti jaminan kesehatan yang tidak memadai, serta lemahnya penegakan hukum memperkuat kondisi precarization atau suatu kerentanan struktural yang terus dialami oleh pekerja. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya negara juga menjadi penghambat dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif yang potensial, di mana banyak pekerja terjebak dalam tekanan produktivitas tanpa disertai perlindungan hak yang memadai. Dalam konteks ini, generasi muda, termasuk kader-kader Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dinamika pasar kerja yang semakin eksploitatif. Generasi ini kerap menghadapi kontradiksi antara ekspektasi tinggi terhadap produktivitas dan inovasi dengan realitas kerja yang penuh ketidakpastian. Banyak dari mereka terjebak dalam sistem kerja fleksibel yang eksploitatif, seperti tuntutan kerja tanpa batas waktu dan kontrak sementara tanpa jaminan sosial yang memadai. Akibatnya, kondisi precarization semakin mengakar. Bagi kader GMNI, yang memiliki semangat juang dan idealisme tinggi untuk memperjuangkan keadilan sosial, situasi ini menjadi ironi. Di satu sisi, mereka harus tetap produktif meskipun kondisi kerja tidak mendukung, sementara di sisi lain mereka memikul tanggung jawab moral untuk terus memperjuangkan aspirasi kolektif para pekerja. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesejahteraan individu, tetapi juga dapat mengikis potensi intelektual, semangat juang, serta daya transformasi generasi muda dalam menciptakan struktur sosial yang lebih adil. Oleh karena itu, peran negara menjadi sangat penting untuk merumuskan kebijakan yang konkret dan menyeluruh. Kebijakan ini harus memastikan pemenuhan hak-hak dasar pekerja, termasuk perlindungan sosial yang layak, serta penegakan regulasi yang konsisten untuk mengurangi ketimpangan dan menghentikan eksploitasi dalam sistem kerja fleksibel. Tanpa langkah nyata tersebut, ketimpangan struktural di pasar tenaga kerja akan terus menjadi ancaman bagi masa depan generasi muda dan stabilitas tatanan sosial secara keseluruhan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini