Yuk, Kenali Bahaya Memakai Celana Ketat Bagi Kesehatan Termasuk Ms V dan Mr P

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagi anak muda, celana jeans sering dipakai sehari-hari. Selain praktis dan simple, celana Jeans juga terlihat keren. Alih-alih ingin terlihat keren dan fashionable, justru pemakaian celana jeans setiap hari yang terlalu ketat ternyata dapat membahayakan tubuh.

Apa saja kemungkinan yang terjadi pada tubuh jika keseringan memakai celana jeans ketat setiap hari.

1. Ifeksi saluran kemih
Penggunaan celana yang ketat dan tidak pas pada derah pangkal paha justru akan membahayakan bagi kesehatan.

dr. Hilary Jones dari TENA Brand Ambassador menyatakan, jika celana ketat dipakai dalam jangka waktu yang lama maka akan mengakibatkan infeksi saluran kemih. Apabila ini terjadi, akan terjadi pelemahan pada kandungan kemih, tetapi juga bisa membuatnya terlalu aktif.

2. Iritasi kulit
Sering memakai celana ketat juga berisiko terkena iritasi kulit yang mengundang banyak bakteri atau kuman yang bisa menyebabkan penyakit kulit lainnya berdatangan.

Biasanya kulit yang terkena infeksi akan terkontaminasi dengan jamur yang terdapat pada area genital wanita. Begitu pun dengan laki-laki yang berakibat pada kadar sel sperma karena area suhu genital pria menjadi terlalu hangat.

3. Nyeri punggung
Memakai celana ketat juga berpotensi mengalami nyeri punggung, apalagi dipakai saat penyakit itu kambuh, dengan pemakaian celana ketat nantinya akan memperburuk kondisi.

Juga dengan padatnya aktivitas setiap hari, pemakaian celana ketat dikhawatirkan akan mengganggu atau menghambat segala aktivitas, seperti membungkuk, berjalan kaki, maupun duduk.

4. Saraf terjepit
Penyakit ini bisa timbul karena celana ketat bisa menekan bagian pangkal paha serta mengganggu saraf lateral femoral cutaneous, baik bisa terjadi pada wanita maupun pria.

Saraf tersebut bisa terjebak pada bagian bawah jaringan ikat yang mengakibatkan saraf tertekan atau biasa disebut saraf kejepit.

5. Fungsi otot terganggu
Seseorang yang suka memakai celana ketat juga bisa terkena sindrom kompartemen, yaitu otot tungkai yang mengalami tekanan berlebih yang mengganggu fungsi otot pada normalnya.

Karena ada suatu kasus seorang wanita tidak bisa berdiri karena jongkok terlalu lama dengan manggunakan celana ketat. Setelah diperiksa oleh dokter, ternyata ia mengalami sindrom tersebut. (Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini