MATA INDONESIA, JAKARTA – Cara berjalan ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor usia. Jika mulai menua maka cara berjalan akan semakin berbeda yaitu cenderung lebih perlahan. Mengutip dari WebMD, berjalan merupakan sebuah aktivitas yang melibatkan hampir seluruh bagian tubuh sehingga cara kita berjalan tentu dipengatuhi oleh kondisi dari tubuh kita masing-masing.
Maka, ketika ada penyakit otomaris cara berjalan juga bisa berubah dengan mengeluarkan beberapa ciri khas yaitu meliputi:
Pertama yakni berjalan lamban. Studi menyebutkan bahwa seseorang yang berusia 65 tahun ke atas bisa berjalan normal dan cepat apabila tidak memiliki keluhan penyakit apapun. Namun jika ada yang berjalan lamban dan sangat pelan maka tubuhnya diduga terganggu oleh beberapa penyakit, seperti misalnya osteoporosis.
Kedua yakni berjalan dengan arah yang cenderung ke kiri. Apabila seseorang tenga diganggu dengan anxiety atau stres, maka cara berjalannya dominan berbelok ke arah kiri. Sebuah penelitian pernah mencoba bereksperimen dengan meminta beberapa orang berjalan dengan mata tertutup. Beberapa orang yang memiliki banyak pikiran dan beban cenderung berjalan ke arah kiri.
Ketiga, yaitu cenderung berjalan jinjit. Orang dewasa yang berjalan jinjit bisa jadi disebabkan karena gejala dari gangguan otot yang disebabkan oleh cerebral palsy.
Keempat, yaitu pincang. Apabila seseorang sering menumpukkan berat tubuh ke tungkai satu daripada tungkai lain, bisa jadi seseorang mengalami arthritis yang menyerang sendi-sendi pada kaki.
Terakhir, yaitu berjalan dengan kondisi yang mulai tidak seimbang. Hal ini bisa jadi disebabkan terdapat masalah di dalam kepala. Benturan juga bisa menjadi penyebab hal ini terjadi karena bisa mempengaruhi kondisi otak. Kerusakan ini bisa membuat dunia terasa berputar-putar sehingga mempengaruhi cara berjalan.
