Wajib Tahu! Ini Sederet Pemicu Keinginan Bunuh Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bunuh diri merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian di setiap negara. Di Korea Selatan memiliki jumlah kasus bunuh diri tertinggi di dunia.

Namun, di Indonesia kasus bunuh diri dapat dikatakan cukup rendah. Bunuh diri banyak terjadi dikalangan remaja dan usia paruh baya. Usaha tindakan yang bertujuan mengakhiri hidupnya dilakukan secara sengaja merupakan hal tidak baik.

Tingkat bunuh diri bervariasi, mulai dari ide bunuh diri, ancaman bunuh diri, percobaan bunuh diri hingga melakukan bunuh diri. Ide ini bisa muncul kapan saja dan dimana saja.

Keinginan bunuh diri memang sering muncul, dikala ketidakmampuan diri dalam menyelesaikan masalah. Hal ini terjadi, karena masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah percintaan dan masalah sosial yang membuat orang mudah stress serta berujung keinginan bunuh diri.

Biasanya, metode yang digunakan untuk bunuh diri menggunakan benda tajam dengan mengiris pergelangan tangannya atau leher. Adapula yang menabrakan diri, lompat dari tempat yang lebih tinggi, menggantungkan leher dengan tali dan menjatuhkan diri dari tangga.

Salah satu contoh kasus bunuh diri ini tejadi pada selebgram cantik asal Bali yaitu Ketut Ayu Wulantari. Ia bunuh diri diduga putus cinta dan banyak masalah. Selebgram ini melakukan aksinya dengan cara melompat dari lantai 4 sebuah hotel.

Adapula artis TikTok asal India yaitu Siya Kakkar. Ia mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Siya ini diduga telah mengalami depresi. Siya Kakkar melakukan aksi bunuh diri dengan cara menggantungkan dirinya di langit-langit kamarnya.

Sebenarnya, orang yang ingin melakukan bunuh diri sudah memberikan tanda-tanda. Sayangnya, tanda-tandanya sering tak dipahami oleh orang-orang terdekatnya.

Ciri-ciri orang yang ingin melakukan bunuh diri antara lain, murung, sedih, kepribadian yang berubah, tak memiliki harapan, mencoba melakukan hal yang berbahaya dan berbicara tentang bunuh diri secara terus menerus.

Penyebab seseorang ingin melakukan bunuh diri antara lain pertama, Depresi merupakan masalah mental yang agak sulit dipahami. Seseorang yang mengalami ini, kadang tak tahu jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.

Ketika seseorang murung dan menutup diri, kadang orang-orang berasumsi bahwa ia seorang pemalas atau tidak pandai bergaul. Depresi membuat seseorang berpikiran bahwa tak ada orang yang sayang atau peduli dengannya, serta berpikir bila ia mati tidak ada yang rugi.

Kedua, Gangguan bipolar merupakan perubahan mood yang sangat drastis. Tadinya seseorang itu merasa sangat gembira dan bersemangat, mendadak berubah secara cepat menjadi sedih, tidak bersemangat.

Kalangan ini memiliki risiko 20 kali lebih tinggi untuk melakukan percobaan bunuh diri, jika dibandingkan dengan orang normal. Ketiga. Merasa putus asa dan sia-sia.

Seseorang yang mengalami ini, ia menganggap salah satu jalan keluarnya adalah bunuh diri. Karena perasaan putus asa yang terus menerus, maka ia akan kesulitan menahan dirinya dan merasa tidak memiliki orang yang dipercayai.

Keempat, Skizofrenia.ini merupakan faktor sering berhalusinasi, perubahan perilaku atau percaya kepada hal-hal yang tidak benar adalah tanda-tanda orang dengan skizofrenia. Diperkirakan, 1 dari 20 orang dengan skizofrenia akan mencoba untuk bunuh diri.

Selain itu, depresi bukan merupakan hal utama memicu keinginan bunuh diri. Adapun faktor lain yang bisa juga memicu seseorang bunuh diri. Mengutip dari AloDokter:

1. Pernah mengalami pelecehan seksual.

2. Faktor sosial dan ekonomi, seperti kehilangan pekerjaan atau memiliki hutang.

3. Memiliki orientasi seksual tertentu seperti gay, lesbian, atau transgender.

4. Tahanan penjara atau seseorang yang baru bebas dari penjara juga bisa memiliki keinginan untuk bunuh diri.

5. Menjadi korban bullying.

6. Kualitas tidur yang buruk dan kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan risiko bunuh diri pada kelompok lanjut usia.

Lansia yang mengalami kurang tidur memiliki peningkatan risiko bunuh diri.

Reporter: Azizah Putri Octavina

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Ketersediaan Pangan dan Harga Terjangkau Salah Satu Indikator Kesuksesan Libur Nataru

Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pihaknya telah memastikan ketersediaan pangan pokok strategis serta...
- Advertisement -

Baca berita yang ini