Wajib Tahu, Gejala Ini Ternyata Sering Dianggap Depresi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Depresi umumnya ditandai dengan gejala seperti rasa lelah, rasa bersalah, rasa tidak berharga, mudah tersinggung, insomnia dan nafsu makan menurun. Meski demikian, gejala-gejala tersebut dinilai tidak selalu menjadi pertanda depresi.

Justru gejala seperti itu berpotensi menimbulkan kondisi klinis tertentu. Maka, sebaiknya masing-masing orang mengetahui beberapa gejala depresi palsu yang bisa memicu depresi yang sebenarnya. Terdapat empat gejala menurut Everyday Health.

Pertama, yaitu kekurangan vitamin D. Para peneliti menemukan bahwa kadar vitamin D yang rendah bisa meningkatkan risiko depresi. Maka, sinar matahari menjadi sumber vitamin D terbaik serta suplemen vitamin D yang ada dijual di pasaran.

Kedua, yaitu hipotiroid. Orang dengan gejala ini akan terus merasa lelah, tidak berharga, mudah tersinggung dan tidak mampu membuat keputusan. Tiroid Federal International menegaskan bahwa terdapat sekitar 300 juta orang di seluruh dunia yang menderita disfungsi tiroid. Ironisnya, hanya setengah dari jumlah tersebut yang menyadari hal ini. Akibatnya, ada kesalahan diagnosis yang menyebabkan depresi.

Ketiga, yakni gula darah rendah. Penurunan dan fluktuasi gula darah bisa menyebabkan rasa cemas dan depresi. Bahkan tidak hanya manusia, hewan pun tidak bahagia saat mengalami gula darah rendah.

“Manusia seperti hewan lainnya menjadi tidak bahagia saat gula darah,” kata ahli kesehatan Peter Bongiorno.

Terakhir, yaitu dehidrasi. Hal ini dianggap bisa memicu depresi karena bisa mengubah suasana hati. Jika dehidrasi melanda, kinerja pikiran dan tubuh bisa terpengaruh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini