Waduh! Denny Sumargo Ngamuk Podcast-nya Disebut kutukan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aktor sekaligus Pebasket, Denny Sumargo sedang ramai menjadi perbincangan publik lantaran dikaitkan dengan kasus hilang nya Eril anak Ridwan Kamil yang hilang di perairan sungai  di Swiss.

Denny di anggap membawa celaka, karena beberapa artis yang meninggal usai datang ke podcast nya tersebut.

Sampai akhirnya aktor Denny Sumargo tidak tinggal diam usai podcastnya dinilai bikin celaka para bintang tamu. Hal itu terlihat dalam postingan terbaru Densu sapaannya di Instagram Story pada Kamis (2/6/2022).

Di situ, Ia memposting komentar netizen yang mengaitkan podcastnya bersama Ridwan Kamil atas hilangnya anak sang Gubernur Jawa Barat di Swiss.

“Dari dulu podcastmu selalu bikin orang celaka dll. Pertanyaan yang realistis saja jangan ngejar viewers banyak tapi malah pertanyaanmu bikin jadi doa jelek buat yang ditanya. Semoga dibaca yah @sumargodenny,”

Membaca hal tersebut, Denny pun langsung membalasnya dan mengamuk di instagram pribadi miliknya.

“Jangankan dibaca. Aku bahkan taruh di story demi kebahagianmu.”

Tak hanya itu, Di unggahan berikutnya, Denny Sumargo menyayangkan masih ada komentar buruk mengenai pertanyaan masa lalunya terhadap Ridwan Kamil.

“Ada satu bapak dan keluarganya yang sedang sedih, khawatir, lelah dan mungkin mulai putus asa, berjuang demi mengharapkan titik terang dari pencarian berhari-hari. Doa, kata-kata yang baik. Itu sudah cukup,” tulis Denny Sumargo.

Dia mengingatkan kepada para netizen buat berempati atas musibah yang menimpa keluarga Ridwan Kamil.

“Kalau tidak punya otak, paling tidak minimal punya rasa empatilah”

Reporter : Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upayakan Berantas Penumpukan Sampah Liar, Pemkab Bantul Optimalisasi 15 TPS3R

Mata Indonesia, Bantul - Pemkab Bantul terus mencari solusi terhadap sampah yang belum terkondisi di beberapa titik. Tak jarang masyarakat hingga pelaku usaha cukup kesulitan harus membuang kemana sampah mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini