MATA INDONESIA, SEOUL – Pemerintah Korea Selatan mendesak warganya terhitung mulai Sabtu ini, 29 Februari 2020, untuk tetap tinggal di dalam rumah. Pihaknya memperingatkan adanya “momen kritis” dalam perjuangan melawan virus corona setelah adanya lonjakan infeksi sebanyak 594 kasus baru yang menambah daftar panjang total kasus di sana menjadi 2.931 kasus.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, hal itu diungkapkan Wakil Menteri Kesehatan Kim Kang-lip yang mengatakan bahwa hal tersebut guna mengekang perkembangan virus corona.
“Kami telah meminta Anda untuk menahan diri dari mengambil bagian dalam acara-acara publik, termasuk pertemuan atau protes keagamaan, akhir pekan ini,” ujar Kim kepada Briefing dikutip dari Reuters.
Ia juga meminta warga untuk meminimalisir kontak dengan orang lain.
Menurut pernyataan dari Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC), sebanyak 476 kasus baru berasal dari sebelah tenggara kota Daegu, disebuah gereja yang terletak di pusat wabah. Kemudian, 60 kasus lainnya dari provinsi terdekat Gyeongsang Utara.
Kim mengungkapkan bahwa otoritas kesehatan telah melakukan tes pada lebih dari 210.000 anggota dan 65.000 peserta gereja terkait dengan penyebaran virus berskala besar di tempat tersebut.
Hal itu bermula setelah seorang wanita berusia 61 tahun yang dikenal sebagai “Pasien 31” menghadiri layanan keagamaan di sana sebelum tes positif.
Lebih dari 88 persen telah diperiksa, dan sekitar 3.300 telah menunjukkan gejala seperti demam, Kim menambahkan. (Widyo)