Viral Sinetron Zahra Dibintangi Aktris 15 Tahun, Ini Kata KPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya tengah dihebohkan oleh viralnya sinetron Zahra yang tayang di stasiun televisi Indosiar. Sinetron yang diperankan aktor Panji Saputra itu menceritakan sosok pria beristri tiga.

Namun, salah satu pemain wanita yang menjadi istri ketiga Panji tersebut mendadak jadi sorotan. Pasalnya, aktris bernama Lea Ciarachel itu masih berusia 15 tahun.

Sosok Lea pun membuat geger publik lantaran memerankan sosok Zahra sebagai istri muda Panji alias Tirta. Bahkan, ada beberapa adegan yang menjurus ke arah seksual.

Alhasil, peristiwa itu membuat warganet tak tinggal diam. Mereka pun ramai-ramai meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bertindak tegas.

Pihak KPI pun akhirnya buka suara. Mereka mengatakan stasiun TV Indosiar siap mengganti pemeran Zahra dalam sinetron tersebut.

“Indosiar menerima apa yang disampaikan KPI dan menyampaikan komitmennya untuk mengevaluasi pemeran dan berkomitmen mengganti pemeran Zahra,” kata Komisioner KPI Pusat Bidang Kelembagaan Nuning Rodiyah.

Tak hanya itu, pihak rumah produksi sinetron tersebut mengakui kesalahan mereka membiarkan anak dibawah umur memerankan peran orang dewasa.

Sinetron Zahra dibintangi oleh Panji Saputra, Metta Permadi, Zora Vidyanata dan Lea Ciarachel. Sinetron tersebut viral usai menampilkan beberapa adegan semi dewasa yang turut dimainkan Lea yang masih di bawah umur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini