Vaksin Covid-19 untuk Penderita Hipertensi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Vaksin Covid-19 di Indonesia sudah dimulai. Beberapa masyarakat dari beragam profesi sudah mendapatkan vaksin covid-19. Namun, tak sembarang orang boleh divaksin. Beberapa waktu lalu, muncul kabar bahwa penderita hipertensi tak bisa mendapatkan vaksin Covid-19? Apa benar?

dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH selaku dokter spesialis penyakit dalam mengatakan, penderita hipertensi memang berisiko mengalami komplikasi jika terpapar virus Covid-19. Namun, urusan vaksin covid-19, pasien hipertensi bukan tak boleh mendapatkannya.

“Tidak ada kontraindikasi untuk penderita hipertensi dengan vaksin, namun memang semuanya perlu diperiksa terlebih dahulu, dan harus tekanan darah harus dibawah 180,” ucapnya saat webinar ‘Waspadai Hipertensi Sebagai Komorbid Tertinggi Covid-19’, Jumat 26 Februari 2021.

Tak hanya itu, dr. Eka Hermeiwaty juga menambahkan bahwa penderita hipertensi tetap bisa mendapat vaksin covid-19. Asalkan, mereka melakukan beberapa pemeriksaan terlebih dahulu.

“Sebelum melakukan vaksin, penderita hipertensi harus diukur tekanan darahnya. Apakah ada gejala akut, nyeri dada, sakit kepala selama dua minggu kebelakang. Jadi lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin,” kata dr. Eka.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tak ada kontraindikasi pada pasien hipertensi dengan vaksin Covid-19.

Namun, alangkah baiknya pasien melakukan pemeriksaan menyeluruh terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin covid-19.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek samping serius.

Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes No. HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona virus Disease 2019 (Covid-19), dijelaskan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.

Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin virus corona. Reaksi lokal dan sistemik seperti nyeri pada tempat suntikan atau demam dapat terjadi sebagai bagian dari respons imun. Komponen vaksin lainnya, misalnya bahan pembantu, penstabil, dan pengawet juga dapat memicu reaksi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini