MATA INDONESIA, JAKARTA – Tubuh yang ideal bagaikan dambaan bagi setiap orang. Banyak hal yang dilakukan untuk menurunkan berat badan, salah satunya dengan diet.
Beragam cara diet yang ditempuh dimulai dari mengurangi porsi makan, olahraga, hingga diet ketat. Pada saat ini diet dipermudah dengan bantuan alat teknologi yang canggih seperti alat-alat di gym maupun dengan suplemen atau obat-obatan herbal. Namun bagaimanakah diet pada masa lalu?
Diet telah ada sejak zaman dahulu, bahkan nenek moyang kita mengkhawatirkan tubuhnya. Dalam akun YouTube ‘Women’s Health’ dijelaskan diet sudah dikenal dari abad ke-19 menggunakan pil arsenik. Pil tersebut diklaim dapat mempercepat proses metabolisme tubuh.
Namun pil tersebut berbahaya dan memiliki efek samping di dalamnya seperti mengalami kebutaan, gagal hati, hingga kematian. Diet air cuka apel kemudian populer pada tahun 1820 yang diperkenalkan oleh Lord Byron.
Beberapa selebriti pertama kali diet menggunakan air cuka apel. Menurut Lord minum air cuka apel dapat membangun metabolisme tubuh menjadi lebih baik. Hingga saat ini, cuka apel memang memiliki khasiat bahkan untuk kecantikan dan peremajaan kulit wajah.
Pada awal abad ke-20, orang-orang dibuat heboh dengan iklan pil cacing pita yang dapat menurunkan berat badan dengan cepat. Hal tersebut lantaran penyanyi opera, Maria Callas menelan cacing pita hidup untuk menurunkan berat badannya. Meskipun diet cacing pita sangat ekstrem, Maria Callas dapat menurunkan berat badan hingga 29 kg.
Selanjutnya ada diet yang dikenalkan oleh Victoria Horace Fletcher. Guru makanan kesehatan ini pada tahun 1903 mengajarkan cara diet yang unik.Diet yang dipopulerkan oleh Horace Fletcher adalah dengan mengunyah dan memuntahkan kembali makanan yang telah dimakan. Namun sekarang dalam ilmu kedokteran diet tersebut dianggap berbahaya karena memiliki resiko di dalamnya.
Kemudian ada diet yang unik, yaitu Sleeping Beauty. Mendengar kalimat Sleeping Beauty pasti kita teringat dengan Princess Aurora yang tertidur lama menunggu pangeran datang menyelamatkannya.
Ternyata Sleeping Beauty juga ada pada tahun 1960an sebagai metode diet. Diet Sleeping Beauty menyarankan untuk mengonsumsi obat penenang hingga 20 jam sehari untuk menghindari makan agar berat badan dapat turun.
Ahli jantung Robert Atkins menerbitkan buku “Dr. Atkins’ Diet Revolution” pada tahun 1972. Dalam bukunya dikatakan kita bisa memakan bacon atau daging asap dan tetap menurunkan berat badan jika kita bisa mengurangi konsumsi karbohidrat.
Berbeda dengan Dr. Robert Atkins, pada tahun 1975 Dr. Sanford Siegal membuat kue kering dengan asam amino tertentu untuk menunrunkan berat badan. Ia memberitahu pasien untuk memakan kue kering tersebut enam kali sehari untuk menekan nafsu makan mereka.
Cosmopolitan dan Washinton Post membahas diet sup kubis pada tahun 1990-an. Orang yang mengkonsumsi sup kubis setiap hari, bisa menurunkan berat badan 4 hingga 6 kg dalam waktu seminggu. Karena dianggap efektif, diet sup kubis menjadi populer dan banyak orang yang menyukai diet pada masa itu.
Kemudian, diawal tahun 2000-an tren diet semakin gencar dilakukan. The Atkins Diet, The Zone Diet, dan The South Beach Diet bersaing untuk supremasi diet rendah karbohidrat. 6 tahun kemudian muncul “The Master Cleanse” yaitu diet dengan minum minuman yang sehat seperti air panas, jus lemon, sirup maple, dan jus cabai rawit. Diet ini populer ketika penyanyi Beyonce mengatakan mengkonsumsi minuman tersebut membantunya menurunkan berat badan hingga 20 pound.
Sejarah diet unik lainnya yaitu pada tahun 2013, Jessica Alba mengklaim bahwa memakai korset dapat membantunya menurunkan berat badan. Penasaran dengan cara tersebut, banyak orang yang mencoba diet korset untuk menurunkan berat badan dan mencapai bentuk tubuh yang diinginkan.
Berbagai macam cara diet dilakukan sejak zaman dahulu dari yang ekstrim hingga yang mudah dilakukan. Baik rakyat biasa, para bangsawan, dan selebritis pun kerap kali melakukan diet untuk mencapai tubuh yang mereka inginkan.
Revolusi metode diet dari waktu ke waktu bisa memberikan pelajaran dan menarik untuk diikuti. Namun konsultasi dengan dokter terlebih dahulu akan lebih baik sebelum melakukan program diet yang dijalankan.
Reporter: Ananda Sri Maulidda