MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah kamu sering buang air kecil saat udara sangat dingin? Banyak masyarakat Indonesia yang pernah mengalami hal ini, bukan?
Terlalu sering buang air kecil, khususnya pada malam hari juga bisa disebut dengan nokturia atau istilah awamnya adalah beser. Hal ini diakibatkan dari berbagai faktor, mulai dari gaya hidup yang kurang sehat, penyakit bawaan hingga terlalu mengonsumsi banyak air saat malam hari.
Namun, selain penyebab diatas, orang awam pun sering mengaitkan beser dengan udara yang dingin. Lantas, apakah udara dingin bisa mempengaruhi seringnya buang air kecil? Mitos atau fakta?
Menurut Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K), selaku Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM mengatakan, udara dingin dan frekuensi buang air kecil terkait dengan metabolisme tubuh. Ia mengungkapkan bahwa udara dingin juga berpengaruh pada pengeluaran racun pada urin.
“Udara dingin terkait dengan metabolisme. Pada saat udara dingin, pengeluaran racun dari urin bisa meningkat,” ucap dr. Irfan, dalam acara Virtual Press Conference “Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis” pada Jumat, 18 Desember 2020.
Sementara itu, dr. Harrina Erlianti Rahardjo, SpU(K), Phd, Ketua Indonesian Society of Female and Functional Urology (INASFFU) mengatakan, udara dingin memang bisa membuat seseorang sering buang air kecil. Bahkan, dr. Harrina juga memaparkan ada faktor-faktor lainnya yang bisa membuat seseorang mengalami nokturia.
“Betul memang (udara dingin), ada pula yang mendengar suara air jadi sering beser, dengar suara pintu dibuka, macam-macam,” ucap dr. Herrina.
Meski udara dingin merupakan salah satu faktor seseorang mengalami nokturia atau beser, pusat keinginan untuk buang air kecil sebenarnya ada di kepala kita.
“Coba diperhatikan lagi, sebab pusat keinginan pipis itu ada di kepala, semakin dipikirkan dan dirasakan akan muncul rasa ingin buang air kecil,” ucapnya.