Tips Dekat dengan Anak, Bisa Ajukan 7 Pertanyaan Ini Sebelum Tidur

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menjadi orangtua yang baik tentu menjadi impian bagi setiap orang. Pastinya, semua orangtua juga akan senang jika mengetahui banyak hal tentang anaknya.

Bahagia rasanya jika orangtua bisa terhubung dengan anak-anak mereka dari hati ke hati. Sang anak pun bisa terbuka tentang perasaan, impian, dan ketakutan mereka.

Masalahnya, tidak mudah bagi orangtua untuk membangun hubungan yang terbuka dengan mereka. Inilah mengapa banyak ibu menggunakan waktu tidur sebagai kesempatan sempurna untuk terlibat dengan anak-anak mereka secara lebih mendalam.

Berikut 7 pertanyaan yang bisa diajukan ibu untuk berhubungan dengan anak-anak mereka tepat sebelum waktu tidur:

“Apa bagian favorit Kamu hari ini?”

Pertanyaan ini memungkinkan anak-anak Kamu untuk menghidupkan kembali perasaan mereka ketika memikirkan bagian favorit mereka hari ini. Ini meningkatkan perasaan gembira dan memberi anak kesempatan untuk merefleksikan saat-saat bahagia sehari sebelum mereka menutup mata.

“Siapa orang paling baik yang Kamu kenal dan mengapa?”

Mendorong anak Kamu untuk berpikir tentang kebaikan tepat sebelum tidur pada akhirnya akan membangun kebiasaan bagi mereka untuk mencari kebaikan pada orang lain. Dengan sengaja mencari kebaikan akan membuat anak Kamu menyadari potensinya untuk bersikap baik dalam hidup. Ini juga mendorong anak-anak Kamu untuk memikirkan kebaikan dan akan memunculkan lebih banyak sisi baik mereka sendiri.

“Apa bagian terburuk dari harimu?”

Menentukan momen yang tepat dalam hari yang membuat anak Kamu merasa sedih adalah sesuatu yang perlu dipraktikkan oleh setiap orangtua. Ini akan menciptakan hubungan yang lebih saling percaya antara Kamu dan anak-anak, memungkinkan mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka, bahkan untuk hal-hal yang tidak ingin mereka bicarakan.

Tidak apa-apa untuk membicarakan hal-hal negatif. Meski seperti pilihan yang buruk, tidak bertanggung jawab, atau tidak hormat, karena semua itu adalah hal nyata dalam hidup yang pasti akan terjadi pada mereka.  Dan memandu mereka melewati saat-saat buruk itu akan membantu Kamu mengajari mereka cara yang lebih baik untuk menangani situasi serupa di masa mendatang.

“Apa yang membuatmu merasa aman hari ini dan apa yang tidak?”

Mempelajari semua hal yang membuat anak Kamu merasa aman akan membantu Kamu sebagai orang tua mengetahui cara membangun harga diri dan kepercayaan diri mereka. Selain itu, mempelajari hal-hal yang tidak membuat mereka merasa aman akan mendorong anak-anak Kamu untuk datang kepada Kamu dan membuka diri tentang hal serupa di masa mendatang.

“Apakah Kamu memiliki pertanyaan tentang hari ini?”

Pada usia dini, anak-anak secara alami memiliki banyak pertanyaan. Ini mendorong mereka untuk berbagi rasa tidak aman dan pertanyaan apa pun yang mungkin mereka miliki tentang bagian tertentu dari hari itu akan membantu Kamu membangun hubungan yang lebih saling percaya dengan mereka.

Mempraktikkan kebiasaan ini akan memungkinkan Kamu membangun “ruang aman” dengan mereka karena mereka akan lebih mungkin menghubungi Kamu dengan pertanyaan lain yang mungkin mereka miliki.

“Hal apa yang membuatmu marah hari ini?”

Anak Kamu mungkin berjuang dengan sesuatu yang membuatnya marah, tetapi Kamu mungkin tidak mengetahuinya jika tidak menanyakannya secara langsung. Jadi, meminta mereka untuk terbuka tentang hal-hal yang membuat mereka marah akan membantu mereka belajar cara mengekspresikan emosi pada usia dini.

“Apa hal terbaik yang kamu lakukan untuk seseorang hari ini?”

Meskipun mereka tidak melakukan sesuatu yang baik untuk siapa pun pada hari itu, dengan berulang kali mengajukan pertanyaan ini sebelum tidur, anak-anak Kamu akan terstimulasi untuk melakukan sesuatu yang baik tentang seseorang di masa depan dan berbagi pengalaman mereka dengan Kamu.

Apakah Kamu punya cara sendiri untuk membuat anak-anak denganmu?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini