TikToker Menyesal Nggak Buru-buru Divaksin, Meninggal karena Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, LOS ANGELES – Seorang TikToker asal Amerika Serikat, Megan Alexandra Blankenbiller meninggal dunia karena Covid-19. Sebelumnya, dia menyesal nggak buru-buru divaksin.

Megan meninggal dunia pada 24 Agustus 2021 atau sembilan hari setelah dia membuat video terakhir di TikTok yang meminta para pengikutnya untuk segera divaksinasi demi melindungi diri dari Covid-19 yang parah.

Video berdurasi dua menit, yang direkam dari ranjang rumah sakit Megan dan dibagikan ke akun @atasteofalex-nya, menunjukkan kondisi Megan yang kesulitan dalam berbicara.

@atasteofalex

**Also, Tonic Water. Nasty stuff but good for you!! Stay safe out there guys!

♬ original sound – It’s Alex, Betch. ?

“Saya seharusnya tak menunda (vaksin). Saya pikir, ketika Anda 70 persen yakin mau divaksin, segera lakukan. Jangan menunda. Jika Anda divaksin, kemungkinan besar Anda tidak akan berada di rumah sakit seperti saya,” ujarnya, dikutip dari People, Kamis 9 September 2021.

Menurut Megan, dia menunda mendapatkan vaksin sesegerar mungkin karena ingin divaksin berbarengan dengan anggota keluarganya.

“Saya belum divaksin, tapi sudah bukan orang yang anti-vaksin. Saya hanya melakukan penelitian kecil-kecilan. Saya takut, dan saya ingin divaksinasi bareng dengan keluarga,” katanya.

“Saya pikir itu adalah kesalahan. Saya dirawat di rumah sakit sejak Jumat pagi. Setiap hari saya dengar orang-orang mengeluh dan teriak karena kesakitan,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini