Teknik untuk Membentuk Perilaku Anak yang Baik Sejak Dini

Baca Juga
MATA INDONESIA, JAKARTA – Bagaimana cara menanamkan perilaku yang baik pada anak-anak yang dapat membantu masa depan mereka? Ini adalah salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh kebanyakan orang tua pada diri sendiri.
Sejujurnya, tidak ada cara sempurna untuk mendorong perilaku yang berhasil di setiap situasi dan untuk setiap anak. Sebab, setiap situasi membawa tantangan yang berbeda.
Pakar parenting percaya bahwa ada dua cara untuk mendorong anak-anak berperilaku dengan cara tertentu – penguatan dan hukuman. Keduanya dapat membantu anak-anak memahami dan menyelaraskan kembali perilaku mereka jika perlu diubah.
Apa itu penguatan?
Melansir Times of India, penguatan disebut sebagai pengenalan kondisi yang menguntungkan kepada anak-anak yang meningkatkan peluang mereka mengulangi perilaku yang diinginkan di masa depan. Ini bisa dari dua jenis – penguatan positif dan negatif. Kedua pendekatan tersebut dapat berguna untuk mengajari anak-anak keterampilan yang tepat jika diterapkan dengan benar dan pada waktu yang tepat.
Penguatan Positif: Ketika orang tua menggunakan penguatan positif, mereka memberi anak itu hadiah karena berperilaku dengan cara tertentu atau mereka memuji anak-anak karena berperilaku baik.
Ini meningkatkan kemungkinan anak-anak mengulangi perilaku yang sama di masa depan. Misalnya, memberi mainan untuk membersihkan kamar atau memuji mereka karena berbicara dengan lembut. Hal ini membuat anak merasa bahwa mereka melakukan sesuatu dengan benar dan membuat mereka ingin mengulangi tindakan itu.
Penguatan Negatif: Dalam kasus penguatan negatif, Anda perlu menghilangkan stimulus atau objek permusuhan untuk meningkatkan perilaku tertentu. Misalnya, jika anak Anda ingin Anda berhenti mengomel, minta mereka menyelesaikan pekerjaan rumahnya tepat waktu atau mereka menginginkan sesuatu dari Anda, beri tahu mereka untuk membantu Anda menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Kelemahan dari teknik penguatan
Terkadang, bahkan teknik penguatan bisa menjadi bumerang jika dilakukan secara tidak benar. Ketika orang tua bersandar terlalu banyak pada teknik penguatan, anak-anak selalu mencari semacam hadiah atau manfaat untuk bertindak dengan cara tertentu, yang pada kenyataannya harus diatur sendiri. Anak-anak akan selalu mengandalkan penghargaan eksternal yang mungkin tidak bermanfaat bagi mereka dalam jangka panjang.
Apakah hukuman itu?
Sementara hukuman adalah tindakan yang diambil untuk mencegah tindakan yang tidak diinginkan. Ini berarti menjatuhkan hukuman sebagai akibat dari perilaku yang tidak diinginkan atau perbuatan buruk. Hal ini mengurangi kemungkinan terjadinya kembali suatu perilaku di masa depan.
Banyak yang mungkin percaya bahwa hukuman dapat membahayakan kesehatan mental anak dan penguatan adalah cara yang lebih baik untuk mendisiplinkan mereka. Namun, terkadang Anda perlu menghukum anak Anda untuk membuat mereka mengerti bahwa tindakan buruk memiliki konsekuensi.
Hukuman yang Anda berikan pada anak Anda harus logis dan mudah. Itu seharusnya tidak menimbulkan rasa takut, apalagi trauma pada mereka, kalau tidak itu akan menjadi bumerang. Bahkan hukuman ada dua jenis: Positif dan negatif.
Hukuman Positif: Hukuman positif melibatkan pengenaan stimulus permusuhan setelah perilaku tertentu terjadi. Misalnya, ketika anak-anak bermain pada waktu belajar, orang tua dapat memarahi mereka karena kesalahan mereka.
Hukuman Negatif: Hukuman negatif melibatkan penghapusan stimulus yang diinginkan, pada pengulangan perilaku. Misalnya, jika anak Anda bertengkar dengan saudara kandungnya maka mereka tidak boleh bermain di luar ruangan.
kesimpulan
Baik hukuman maupun penguatan memiliki pro dan kontra. Tetapi keduanya harus dilatih pada waktu yang berbeda untuk mengajari anak betapa pentingnya menjaga disiplin dan berbuat baik.
Penguatan meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku anak-anak di masa mendatang, sementara hukuman cenderung menurunkan kemungkinan terulangnya perilaku buruk. Penguatan dan hukuman adalah konsep dasar behaviourisme dan cukup efektif untuk mengajarkan sopan santun kepada anak-anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini