MATA INDONESIA, JAKARTA – Setiap orang pasti kentut dan rata-rata terjadi sekitar 14 kali sehari. Tapi, tahukah kamu suara kentut tiap orang berbeda?
Ada saatnya suara kentut keluar tanpa suara atau cukup halus, dan ada juga saat di mana suara kentut cukup nyaring hingga orang lain bisa mendengarnya.
Lantas, mengapa suara kentut masing-masing orang di masing-masing kesempatan bisa berbeda-beda? Dan apakah ada yang bisa dilakukan untuk membuat kentut yang keras berubah menjadi kentut lebih halus dan tak bersuara?
Dikutip dari Halodoc, Minggu 5 Septembr 2021, pertama-tama, kentut bergantung pada banyak variabel, termasuk apa yang kamu makan, minum, dan gerakan tubuh saat gas keluar. Saat makanan dicerna, gas termasuk karbon dioksida, metana, dan hidrogen menumpuk di dalam usus dan mereka mencari jalan keluar.
Usus berkontraksi dan memindahkan isinya termasuk gas melalui peristaltik atau kontraksi yang memindahkan limbah melalui saluran pencernaan menuju anus. Gelembung-gelembung gas kecil berkumpul menjadi gelembung-gelembung gas yang lebih besar dalam perjalanan menuju keluar, dan ketika tubuh mengeluarkan gas-gas itulah yang disebut kentut.
Suara kentut akan bergantung pada getaran yang dihasilkan saat gas keluar dari saluran anus Selain itu, suara kentut juga tidak ada hubungannya dengan besar atau tidaknya bokong seseorang. Suara kentut sangat banyak dibentuk oleh kecepatan pengusirannya serta bentuk dan ukuran pembukaan sfingter anal pada saat lewat.
Jia dibandingkan dengan alat musik, maka semakin kecil ukuran titik keluar, semakin tinggi nadanya dan mungkin akan semakin melengking. Sementara itu, semakin besar bukaan saat kentut, maka semakin rendah suaranya.
Kemungkinan ada banyak faktor yang menentukan ukuran anus secara umum pada saat kentut. Kamu pun dapat memanipulasi suara kentut dengan mengendurkan dan mengencangkan sfingter ani eksternus dan diafragma untuk mengubah volume dan durasi suara kentut.
Selain itu, kentut terutama yang didorong dari pencernaan dan fermentasi bakteri, volume dan suaranya akan cenderung lebih kecil, tetapi lebih bau. Dalam kebanyakan kasus, bagaimana pun suara kentut, sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun ada kalanya, kentut mungkin menandakan masalah medis tertentu.