Studi Sebut Berjalan Kaki Bisa Memperpanjang Angka Harapan Hidup

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Studi yang dilakukan oleh American Heart Association (AHA) pada 20-21 Mei memperlihatkan bahwa olahraga dengan berjalan kaki setiap hari bisa memperpanjang angka harapan hidup.

Jalan kaki merupakan salah satu cara paling aman dan mudah untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, terutama kesehatan jantung. Dalam studi ini peneliti juga memantau aktivitas fisik peserta dengan bantuan penghitung langkah. Semua jenis gerakan termasuk menaiki tangga atau aktivitas umum rumah tangga lainnya.

Adapun pemantauan ini dilakukan pada tahun 2011-2015 terhadap 16.732 wanita yang berusia rata-rata di atas 60 tahun. Hasilnya, selama enam tahun hingga 31 Desember 2019, peneliti mengemukakan sebanyak 804 kasus kematian selama periode studi sepanjang 2011-2019.

Sementara itu, peserta studi yang memiliki banyak langkah atau sekitar 4.500 langkah per hari memiliki angka harapan hidup yang lebih panjang.

Penulis utama studi, Christopher C Moore menegaskan bahwa jika menerapkan 2000 langkah atau lebih dinilai bermanfaat meningkatkan angka harapan hidup yang lebih panjang.

“Hasil kami menunjukkan bahwa mengambil 2000 langkah atau lebih selama penelitian dikaitkan dengan manfaat angka harapan hidup yang lebih panjang,” kata Christopher.

Adapun, setiap penambahan 1000 langkah per hari dikaitkan dengan penurunan 28 persen risiko kematian. Penurunan 32 persen risiko kematian didapat oleh peserta yang mengambil penambahan 2000 langkah per hari.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini