MATA INDONESIA, JAKARTA – Program Belajar dari Rumah TVRI hingga kini masih terus berlanjut di masa new normal corona (covid-19).
Berikut soal dan kunci jawaban materi ‘Teks Non Fiksi’ di TVRI untuk kelas 4-6 SD pada Rabu, 25 November 2020, dilansir dari Kemdikbud :
1. Jelaskan apa tujuan mengidentifikasi teks nonfiksi!
– Cerita Bersifat Kenyataan dan informatif bertujuan untuk memberi tahu informasi atau pengalaman
– Mengetahui suatu teks gagasan utama
– Menceritakan kejadian yang di alami
– Mengetahui biografi
2. Ceritakan manfaatnya buat kita, bila membaca hal yang baik dari sikap tokoh Galileo Galilei kepada keluargamu dan tuliskan kesimpulannya!
Manfaatnya bila membaca hal yang baik dari sikap tokoh Galileo Galilei, tentunya tidak hanya teori-teori yang ia temukan dan kembangkan. Tapi juga jatuh bangun untuk mencapai titik kesuksesannya. Jika ingin menjadi penemu hebat seperti beliau, kita bisa menanamkan beberapa sikap dalam kehidupan kita.
a. Pantang menyerah dan teguh akan pendiriannya.
Saat pertama kali mengungkap teori heliosentris yang percaya bahwa Matahari adalah pusat tata surya, banyak orang yang tidak memercayainya. Namun, Galileo tetap teguh pendirian dan membuktikannya, sehingga teori beliau digunakan hingga saat ini.
b. Tekun dalam mengerjakan sesuatu.
Saat kita menemukan sesuatu yang disukai, pastinya kita akan menekuninya dengan sungguh-sungguh. Namun, banyak orang yang akan menyerah ketika mendapati kegagalan. Jika ingin menjadi penemu, kita tidak boleh takut dan menyerah pada kegagalan. Kita harus tetap semangat dan tekun untuk mewujudkan hal yang ingin dicapai.
c. Kritis dan tidak mudah percaya jika belum dibuktikan kebenarannya.
Informasi yang kita dapat belum tentu seluruhnya bisa dipercaya. Karena itu butuh pembuktian melalui penelitian yang lebih dalam. Tidak mengikuti teori ilmuwan lain sebelum kita dapat membuktikan kebenaran teori tersebut.
d. Memupuk rasa ingin tahu, kerja keras dan menjadi orang jujur
3. Tuliskan informasi-informasi yang terdapat dalam video biografi Ki Hajar Dewantara!
– Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai hari pendidikan nasional yang diambil dari hari kelahiran Ki Hajar Dewantara yang kini dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia
– Melalui pendidikan, Ki Hajar Dewantara berjuang melawan penjajah belanda Ki Hajar Dewantara terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 dan dibesarkan dalam lingkungan Keraton Pakualam Jogjakarta.
– Sempat kuliah di Stovia atau sekolah dokter pribumi kemudian bekerja sebagai wartawan diantaranya koran Oetoesan Hindia dan Kaum Muda
– Sejak muda sudah berani menentang kaum kolonial belanda bersama Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo dengan mendirikan Indische Partij pada tahun 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia Merdeka. Akibat kritiknya terhadap Belanda dengan tulisannya “ Seandainya Aku Seorang Belanda…”, Ki Hajar Dewantara diasingkan ke pulau Bangka, dan didukung Douwes Dekker dan Cipto Mangunkusumo sehingga Tiga Serangkai ini diasingkan di negeri Belanda. Masa pengasingan dimanfaatkan untuk mendalami dunia pendidikan dan pengajaran sehingga tahun 1919 ia kembali ke Tanah Air dan terus mengkritik pemerintah kolonial Belanda lewat tulisannyasehingga ia keluar masuk penjara.
– Tahun 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di Jogjakarta. Sejak saat itu Mas Soewardi Soerjaningrat memakai nama Ki Hajar Dewantara. Anak-anak dari semua kalangan baik Ningrat maupun rakyat biasa bisa bersekolah di Taman Siswa. Perguruan ini memiliki semboyan ‘Ing ngarso sung tuladha, ing madya membangun, tut wuri handayani’. Artinya ‘di depan memberi contoh, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan’.
– Setelah Indonesia merdeka, Presiden Soekarno mengangkat Ki Hajar Dewantara sebagai Menteri Pendidikan pertama. Semboyan Tut Wuri Handayani ikut dipakai dalam dunia pendidikan.