Serem Gaes, Ini Aplikasi yang Digunakan untuk Prostitusi Online

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kemajuan teknologi yang semakin pesat mengubah kehidupan masyarakat. Mulai dari cara bergaul, gaya hidup maupun berbusana.

Namun, dalam kehidupan masyarakat terdapat penyakit sosial. Di antaranya yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia adalah prostitusi.

Prostitusi menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Di Indonesia prostitusi dianggap sebagai kejahatan terhadap kesusilaan serta bersifat ilegal dan bertentangan dengan Hak Asasi Manusia (HAM).

Walaupun prostitusi sudah ada sejak dahulu, namun polaprostitusi kini berubah. Dahulu dilakukan secara konvensional, namun sekarang melalui daring.

Hal tersebut terjadi, karena banyak tempat prostitusi yang telah ditutup oleh pemerintahDengan melalui sosial media membuat para pekerja seksual inilebih mudah.

Prostitusi online adalah gejala masyarakat yang mana wanita menjual diri, melakukan perbuatan seksual sebagai mata pencaharian. Kemudian, media sosial digunakan sebagai alat untuk membantu bernegosiasi harga serta tempat dilakukannya prostitusi tersebut.

Praktek prostitusi online patut dihentikan atau dilarang. Sebab, dianggap bertentangan dengan nilai agama dan kesusilaan. 

Terdapat aplikasi yang digunakan untuk melakukan prostitusi online, di antaranya:

1. Tinder

Aplikasi Tinder

Aplikasi ini menjadi wadah untuk melakukan prostitusi online. Awalnya aplikasi ini digunakan untuk mencari pasangan dan kencan online.

Kini, aplikasi tersebut sering digunakan untuk mencari kepuasan seksualLalu, penggunanya juga dapat menemukan orang-orang di luar provinsi.

Mereka yang melakukan prostitusi online di Tinder memberikan kode khusus Open Booking atau BO sertafor seriously only’. Biasanya foto yang ditampilkan oleh para pelaku dengan berbusana yang agak terbuka.

2. MiChat 

Aplikasi MiChat

Aplikasi yang satu ini sangat sering digunakanuntuk melakukan prostitusi online. MiChat dapat menempel orang-orang yang ada di wilayah sekitar kita.

Sama seperti aplikasi lainnya, MiChat mendukung fitur foto, video dan pesan dalam bentuk teks. Para pekerja seksual ini memberikan kodeBO, pijat dan yang merujuk ke transaksi seksual lainnya.

Wanita yang menjual diri, mereka secara terang-terangan memasang profil yang menggoda, agar laki-laki tertarik kepadanyaMereka menggunakan MiChat, karena aplikasi ini dapatdikatakan aman dan mudah dalam melakukan transaksi tersebut.

3. BeeTalk

Aplikasi BeeTalk

Di sejumlah daerah Indonesia, aplikasi ini menjamur untuk melakukan prostitusi online. Para pekerja seksual menjual dirinya melalui BeeTalk dengan mematok tarif yang tinggi.

Mayoritas yang menggunakan aplikasi BeeTalk menawarkan jasanya dengan kode BO. Bahkan, aplikasi ini layaknya prostitusi konvensional mereka kerap melakukan proses tawar menawar terlebih dahulu.

Kebanyakan aplikasi ini digunakan oleh remaja milenial dari usia belasan hinggan 20 tahun. Serta aplikasi ini dapat menghitung jarak terhadap sesamapengguna.

Harga yang ditawarkan oleh PSK telah termasuk tempat yang digunakan. Adapun para pekerja seksual ini, yang telah bekerja sama dengan salah satu hotel.

4. SayHi

Aplikasi SayHi

Ternyata, aplikasi ini juga dimanfaatkan untuk melakukan prostitusi online. SayHi layaknya aplikasi lainnya terdapat fitur gambar dan pesan teks.

Pekerja seksual ini jugaa memasang tarif yang tinggi. Untuk memancing para lelaki hidung belang, PSK ini memamerkan foto yang sangat menggoda.

Bila pelanggannya telah setuju, mereka akan melakukan transaksi dan pekerjanya akan membawanya ke salahsatu hotel. Kode-kode yang dipasangkan dalam statusnya pun sama seperti aplikasi lainnya.

Reporter: Azizah Putri Octavina

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini