Sempat Syok, Han So Hee Si Pelakor di The World of the Married Tanggapi Ulah Netizen Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Han So Hee kian meroket usai memerankan sosok pelakor di drama Korea, The World of the Married. Namun seiring kepopuleran tersebut, Han So Hee juga banyak menerima kritikan dan cacian lantaran perannya di drama tersebut.

Dilansir dari Korea Herald, Minggu, 14 Juni 2020, Han So Hee mengaku banyak menerima hujatan usai memerankan sosok pelakor di The World of the Married. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah sesi wawancara baru-baru ini.

Han So Hee bercerita, dirinya banyak mendapat komentar bernada kebencian dari para netizen di media sosial. Gak main-main, sampai ada 60 ribu komentar mengerikan yang masuk ke Instagramnya.

Di antara komentar tersebut, banyak datang dari netizen Indonesia. Han So Hee pun mengaku sempat dibuat syok gara-gara hal tersebut.

Meski begitu, Han So Hee senang karena itu berarti drama yang dibintanginya sukses menarik banyak penonton hingga ke luar negeri.

“Sangat menarik bahwa drama ini menarik pemirsa di luar batas negara,” kata Han So Hee.

Aktris cantik itu juga bersyukur lantaran banyak netizen Indonesia yang memberi dukungan padanya. Meski tak sedikit pula yang mengecam perannya sebagai pelakor.

“Itu sebenarnya lucu, karena beberapa penggemar di Indonesia memihak saya, mengatakan ‘ini hanya drama’,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini