Sebut Lucinta Luna Pakai Narkoba Sejak 2011, Gebby Vesta: Hampir Setiap Hari!

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lucinta Luna ditangkap atas kasus narkoba. Kepada polisi, Lucinta mengaku telah memakai barang haram tersebut selama 6 bulan.

“Kalau keterangan dari tersangka LL yang bersangkutan kurang lebih 6 bulan,” kata Kanit II Satres Narkoba Jakarta Barat AKP Maulana Mukarom, Selasa, 11 Februari 2020.

Namun mantan sahabatnya, Gebby Vesta, justru mengatakan hal yang berbeda. Ia menyebut jika Lucinta Luna sudah menggunakan narkoba sejak 2011.

“Udah lama. Setahu saya sih sekitar sudah dari tahun 2011-an dia pakai narkoba,” ujar Gebby di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Selain itu, wanita yang diketahui berprofesi sebagai DJ itu juga mengatakan Lucinta Luna kerap mengonsumsi beragam jenis narkoba.

“Dia itu hampir semuanya dilahap sama dia. Mulai dari ekstasi, sabu, sampai kayak pil penenang seperti itu. Misal benzo, riklona, dumolid, itu memang dia konsumsi itu. Kalau dumolid, reklona, benzo itu mungkin dia hampir setiap hari,” jelas Gebby.

Lebih lanjut Gebby mengatakan bahwa kehaluan Lucinta Luna selama ini disebabkan oleh narkoba.

“Kalau kalian bisa lihat Instagram stories dia, kalau matanya udah mulai sayu, ngomongnya mulai ngalor-ngidul, atau dia mulai ngata-ngatain orang tanpa sensor, itu berarti dia lagi make (narkoba),” kata dia.

“Dia bisa ngomong hamil, begini begitu, karena yang berbicara itu bukan dia, itu narkoba,” lanjutnya

Diketahui, Lucinta Luna diamankan polisi atas kasus penggunaan narkoba di sebuah apartemen di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa 11 Februari 2020 pagi. Ia bersama tiga orang lainnya.

Polisi kemudian melakukan tes urine kepada Lucinta Luna dan tiga orang lainya. Hasil pemeriksaan, Lucinta Luna dinyatakan positif narkoba. Sedangkan tiga temannya negatif narkoba.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini