Sebelum Gowes to Sunset, Mari Jelajahi Kebun Raya Batam

Baca Juga

MINEWS.ID, BATAM – Bike to Sunset sudah di depan mata. Even yang diprakarsai Montigo Resorts ini akan digelar tanggal 17 Maret nanti. Sejauh ini, sekitar 170 peserta sudah mendaftar. Terdiri dari komunitas sepeda dan masyarakat umum. Bagaimana dengan Anda? Sudah siap gowes sembari berburu sunset di Nongsa?

Bike to Sunset baru dimulai sekitar pukul 15.30 WIB. Jika datang sejak pagi, Anda bisa membuang penat dengan mengunjungi beberapa destinasi di sekitar Montigo Resorts. Antara lain ke Kebun Raya Batam (KRB) atau ke Kampung Terih.

Lebih dekat dengan KRB, destinasi ini diresmikan pada 22 Desember 2018. KRB menjadi atraksi baru pariwisata di Batam dan Kepulauan Riau (Kepri). Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan di Nongsa, Batam. Keberafaan KRB juga sebagai upaya untuk melindungi keanekaragaman hayati. Terutama berbagai jenis tumbuhan di pulau-pulau kecil Indonesia.

“KRB berada di kawasan Nongsa, Batam, Kepulauan Riau. Sangat dekat dengan resort-resort dan pelabuhan. Sangat ideal dikunjungi wisatawan. Silakan datang ke Kebun Raya Batam, Anda akan senang singgah di sini. Anda juga bisa mendapati pohon nibung sebagai maskot KRB,“ kata Kadis Pariwisata Kepri, Boeralimar, Kamis (7 Februari 2019).

Sementara untuk Kampung Terih, dulu daerah ini hanyalah sebuah kawasan mangrove yang tidak menghasilkan apa-apa bagi masyarakat. Kini daerah tersebut berubah 180 derajat.

Tempat ini pun disulap dengan berbagai spot yang Instagramable. Segala fasilitas yang Kids Zaman Now buat photo-photo tersedia di sini. Dan asal tahu saja, di Kampung Terih ini, ada pelantar Mangrove yang cukup panjang. Pastinya bisa menikmati indahnya laut Batam dari pelantar ini.

Kembali ke event Bike to Sunset, Marketing Communication Manager Montigo Resorts Lusia Rike mengatakan, kegiatan ini merupakan even bersepeda sembari menikmati matahari terbenam. Kegiatan ini menempuh rute sepanjang 15 km melalui jalur-jalur unik. Antara lain Sand Park dengan pemandangan Laut Cina Selatan, Teluk Mata Ikan, Jembatan Hang Lekiu, dan Nongsa Ferry Terminal.

“Targetnya 500 peserta, termasuk karyawan Montigo Resorts. Ada juga komunitas bersepeda lokal dan pecinta sepeda internasional. Selama acara, akan ada penawaran paket menginap 2D1N khusus untuk peserta. Mulai dari IDR 2.600.000 nett termasuk voucher F&B senilai Rp500.000,” katanya.

Menurut Rike, Bike to Sunset sejalan dengan komitmen Montigo Resorts untuk multi-generasi serta mendorong gaya hidup aktif dan sehat bagi para tamu dan masyarakat pada umumnya.

Usai bersepeda, peserta akan dihibur dengan Sunset Party bersama live music dari Acoustic Band dan Residen DJ di Sand Park. Di akhir acara, peserta berkesempatan memenangkan voucher lucky draw senilai lebih dari Rp100 juta berupa voucher menginap, sepeda, dan hadiah lainnya.

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini