Samsung Galaxy Z Flip Bakal Rilis, Mirip Motorola Razr yang Dimodifikasi Ulang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Samsung merupakan salah satu perusahaan tercepat dalam mengeluarkan produk terbarunya yang unik dan kadang terbilang aneh.

Pada tahun ini perusahaan ini digadang-gadang akan mengeluarkan produk terbarunya.

Perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Korea Selatan itu kembali mengeluarkan model telepon baru, yang mirip dengan Motorola Razr yang dimodifikasi ulang.

Sama seperti Motorola, perangkat baru Samsung muncul seperti ponsel clamshell (HP lipat) lama, namun ketika dibuka, model terbaru itu tetap dengan gaya full tauchscreen.

Melansir dari Metro.co.uk, ‘Samsung Galaxy Z Flip’ akan diperkirakan lauching pada akhir bulan ini.

Beberapa spesifikasi juga telah dibocorkan. Berikut gambaran mengenai Z Flip:

1. Menggunakan prosesor Snapdragon 855+ dengan 8GB RAM dan 256GB penyimpanan internal.

2. Smartphone ini diperkirakan akan menjalankan Android 10, dengan kamera belakang 12MP, dan satu kamera ultrawide 12MP.

3. Kamera depan sebesar 10MP. Dua kamera belakang, masing-masing dengan resolusi 12MP dual-pixel AF dan 12MP ultrawide.

4. Layar bagian dalam dikabarkan berukuran 6,7 inci sementara layar eksternal berukuran 1,06 inci ketika dilipat. Pada bagian luar akan menyala dengan tampilan pemberitahuan dan waktu.

5. Galaxy Z Flip akan menampilkan pembaca sidik jari yang dipasang pada bagian samping.

6. Baterai 3.300 mAh dengan dukungan Quick Charge 15W dan Qi Wireless Charging 9W.

7. Kabarnya perangkat ini tidak mendukung microSD.

Hingga acara Samsung diadakan pada Selasa mendatang di di San Fancisco, belum ada kebenaran mengenai produk tersebut.

Namun dilansir dari gsmarena.com, pada 05 Februari 2020, harganya berkisar $ 1.400 atau sekitar Rp 19,1 juta. Dan di harapkan akan diumumkan pada 11 Februari bersama seri Galaxy S20.

(Mila Arinda)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini