Ramai Fobia Lubang-lubang, Ini Penyebab Trytophobia yang Wajib Kamu Tahu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu film horor terbaru, Incatation tengah ramai dibicarakan. Selain seram, film asal Taiwan itu bikin geger lantaran banyak menampilkan teror, salah satunya penyakit kulit lubang-lubang.

Hal ini membuat banyak pecinta film horor maju mundur untuk menyaksikan tayangan tersebut. Pasalnya, banyak dari mereka mengaku fobia dengan lubang-lubang alias trytophobia.

Lantas, apa sih trytophobia itu?

Dilansir Alodokter, Fobia lubang atau trypophobia merupakan ketakutan terhadap sekumpulan lubang kecil pada sebuah objek tertentu atau gambar. Fobia lubang bisa dipicu ketika melihat stroberi, sarang lebah, batu karang, keju berlubang, atau spon cuci piring.

Kamu bisa saja menderita fobia lubang jika melihat lubang-lubang kecil berdempetan dan mengalami berbagai gejala berikut:

  • Badan gemetar
  • Berkeringat
  • Mual
  • Pusing
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Mulut menjadi kering
  • Denyut jantung menjadi cepat
  • Kegerahan atau kedinginan
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Kebingungan
  • Gelisah
  • Ingin cepat-cepat ke toilet

Penyebab Trytophobia

Para peneliti belum menemukan penyebab seseorang bisa menderita fobia lubang. Ada yang menganggap lubang-lubang kecil yang bergerombol mengingatkan manusia kepada pola lingkaran di kulit beberapa hewan beracun, seperti king cobra, ikan buntal, atau katak panah beracun.

Ada pula penelitian yang menghubungkan trypophobia dengan gangguan depresi atau kecemasan. Menurut para peneliti, penderita fobia lubang juga lebih rentan mengalami gangguan depresi atau kecemasan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini