Raditya Dika Pasang Baliho ‘Minta Maaf’, Kenapa Nih?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Influencer Raditya Dika mendadak jadi buah bibir warganet. Hal ini bermula dari wajah Radit yang terpampang di sebuah baliho.

Dari potret yang beredar di sosial media, terlihat wajah Raditya di baliho pinggir jalan. Dalam foto itu, wajah Raditya tertulis kata ‘Saya Raditya Dika Minta Maaf.’

Tak hanya heboh di Twitter, melalui akun Instagram @raditya_dika, Raditya juga terlihat mengunggah ulang sejumlah foto dan video billboard tersebut.

Dalam keterangan unggahannya, Radit hanya memberikan jawaban singkat.

Semoga temen-temen bisa maafin saya,” tulis Radit di akun Instagram-nya.

Meski begitu, belum diketahui apa maksud dari permintaan maaf Raditya. Namun, netizen menduga kalau itu salah satu dari strategi marketing Raditya.

“Ada apa nih?”

“Kayaknya marketing deh.”

“Marketing ya bang wkwkwk.”

Hmm, gimana menurutmu?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini