Promotor Tommy Pratama Meninggal, Banyak Konser yang Belum Terwujud

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Promotor musik ternama, Tommy Pratama meninggal dunia, Sabtu 17 Juli 2021. Ada banyak rencana konser yang belum terwujud.

Tommy dikabarkan meninggal dunia setelah sempat terpapar Covid-19. Hal itu diungkapkan musisi senior, Kadri Mohamad.

“Kemarin sih sudah negatif. Tapi tadi pagi PCR lagi, positif. Jadi, harus dimakamkan malam ini,” katanya.

Tommy adalah promotor musik jempolan yang mampu mendatangkan grup musik atau band legendaris dunia, mulai dari Air Supply, Iron Maiden, Deep Purple, Scorpions, Air Supply, Toto, dan Megadeth.

Personel ‘Pas Band’, Sandy mengatakan, ada banyak rencana konser yang akan diwujudkan Tommy usai pandemi Covid-19. Tapi, takdir berkata lain.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Sandy Andarusman (@sandypasband_)

“Innalillahi wainnailaihi rojiuun, selamat jalan mas @tommy_pratama_op, orang baik, pintar, visioner. Teman diskusi yg asik, semoga Allah menempatkan dirimu ditempat terbaik di sisiNya dan keluarga tabah menghadapi ini,” tulis Sandy, di Instagram.

“Banyak rencana konser2 besar yg mas ceritain dan impikan setelah pandemi. Belum terlaksana tapi Allah keburu memanggil mas tom. Terima kasih buat semua Ilmu dan nasehatnya,” katanya.

Almarhum meninggalkan seorang istri, Antin Listiany Oekon dan 3 orang anak. Tommy juga dikenal sebagai putra Tato, gitaris dan vokalis Band Bharata.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini